“Nyala Satu, Tumbuh Seribu”, itulah buku
karya Martonis Tony. Patut saya berterima kasih pada beliau karena buku
tersebut menginspirasi saya untuk menulis. Selepas membaca buku tersebut,
proyek menulis buku pun saya mulai. Alhamdulillah sekian bulan kemudian
terbitlah buku pertama saya berjudul “MASTER
from minder: Menjadi sukses dengan kemampuan terbatas” oleh Pro You.
Setiap orang
memiliki titik ledaknya sendiri. Potensi dalam diri yang membutuhkan sentuhan sehingga
potensi tersebut muncul menjadi tindakan dan karya. Selain sentuhan, butuh
momentum, saat ketika potensi tersebut membuncah mengalir tak terbendung
sehingga membentuk aliran deras karya-karya hebat. Sentuhan itu bisa datang
darimana saja, seperti Ibnu Hajar yang seolah sekian lama tersumbat potensinya
kemudian sumbatan itu terlepas ketika mendapati batu berlubang yang setelah dia
periksa ternyata karena tetesan air terus menerus. “Jika batu yang keras saja bisa berlubang karena tetesan air terus
menerus, maka potensi akal manusia bisa dikembangkan dengan usaha terus menerus”,
begitu kira-kira sentuhan titik ledak potensi beliau hingga beliau mengasilkan
karya fenomenal, yaitu kitab Fathul Bari. Kitab yang diakui banyak ulama
sebagai kitab dengan penjelasan paling detail dari kitab shahih imam Bukhari.
Ibnu Hajar
Al ‘Asqalani dengan karya-karya tentu saja memberikan inspirasi bagi banyak
orang. Kita akui, ilmu yang beliau tuturkan melalui kitab yang beliau tulis
memudahkan kita dalam mempelajari ajaran agama. Sebuah karya yang mengalirkan
amal jariyah tersebab orang yang membacanya terinspirasi untuk berbuat
kebaikan. Dengan demikian, sebuah inspirasi bagi kita agar menjadikan diri
sebagai inspirasi orang lain dalam berbuat kebaikan, baik tutur kata, laku, dan
segala amalan kita. Mereka yang menjadikan orang lain berbuat keburukan tentunya
juga memperoleh dosa atas keburukan yang orang tersebut lakukan. Semoga kita
selalu dalam kebaikan dan menjadi inspirator kebaikan.
0 komentar:
Post a Comment