Saturday, January 26, 2013

Berani Bermimpi [2] : Menjadi Penulis


“Nak, Bapak tidak bisanya menyekolahkan, carilah bekal hidupmu sendiri”, demikian kira-kira pesan Bapak saya. Beliau tidak berkesempatan sekolah sehingga tidak bisa membaca dan menulis. Ibu saya lulusan Sekolah Dasar, beliau yang membimbing saya belajar saat kecil. Mereka berdua berharap, anak-anaknya berpendidikan tinggi karena mereka sadar bahwa dulunya mereka tidak berkesempatan sekolah. Keterbatasan ekonomi yang menjadi alasannya. Dengan semangat itulah, saya dan dua adik saya berkomitmen untuk sekolah setinggi-tingginya.

Jika direnung-renungkan, perjuangan kedua orangtua saya begitu hebatnya. Entah kapan saya bisa membalasanya walaupun mereka tentu tidak begitu mengharapkan hal itu. Lahirlah semua tekad untuk memberikan sesuatu yang membahagiakan bagi mereka. Setidaknya mengabadikan nama mereka sebagai inspirator yang menghantarkan saya sampai sedemikian sekarang. “Sebelum lulus S1, saya ingin menerbitkan buku”, begitulah semangat itu. Saya ingin menuliskan nama kedua orangtua saya, mengucapkan terima kasih, dan banyak orang yang akan membaca serta terinspirasi buku tersebut.

Di penghujung kuliah, terbitlah buku pertama MASTER from MINDER. Sebuah buku yang saya dedikasikan sebagai wujud kepedulian untuk membantu orang lain dengan meyakinkan bahwa mereka memiliki potensi yang luar biasa; potensi yang jauh melebihi apa yang dipikirkannya. Kumpulan dari berbagai pengalaman yang pernah saya dapatkan. Saripati inspirasi ketika menjadi trainer di sekolah bisnis untuk anak dan remaja BIZZ4KIDS Semarang, pengalaman menjadi trainer motivasi dan pengembangan diri bersama teman-teman di Quantum Motivation Center (QMC), pertanyaan-pertanyaan selama mengisi “Mutiara Pagi” Tri Jaya 89,8 FM Semarang, ide-ide selama menangani pembinaan SDM di Beastudi Etos Semarang, dan berbagai pengalaman lainnya. Semua ide, inspirasi, dan pengalaman tersebut kemudian saya padukan dengan berbagai pandangan dari al Qur’an, hadis, psikologi konseling, psikoterapi serta kehidupan para sahabat dan para tokoh.

Saya mencoba menguatkan kepercayaan diri dan meyakinkan kemampuan untuk menantang segala keterbatasan. “Jika oranglain bisa, anda tentu lebih bisa,” itulah harapanya. “Awalnya menjadi murid yang baik dari kegagalan dengan banyak belajar darinya berikutnya menjadi guru kesuksesan yang mengajarkannya pada banyak orang.“ Berikut saya merangkai bab demi bab dalam MASTER from MINDER:

Master 1. Pilih Sukses atau Gagal?
Master 2. Menantang Penderitaan, Meraih Kebahagiaan
Master 3. Menantang Segala Keterbatasan
Master 4. The Secret of Succes
Master 5. Para Inspirator
Master 6. Transformasi Diri.

Mengutip komentar Solikhin Abu Izzudin, Motivator dan Penulis Buku Best Seller ZERO to HERO, “Terbatas bisa teratas? Yakinlah ANDA BISA! Jadikan keterbatasan sebagai spirit untuk melejit, berkelit di saat sulit.” Mulai sekarang tidak ada lagi minder, yang ada adalah para MASTER. Dengan buku tersebut saya berkeliling untuk berbagi inspirasi, menguatkan mimpi, dan memenangkan banyak hati.

Setelah berhasil meraih gelas Sarjana Psikologi, kini saya mengambil S2 untuk Profesi Psikolog Klinis di UGM. Ada impian juga menuliskan beberapa buku sembari kuliah. Salah satu bukunya adalah untuk mahar pernikahan saya. Buku yang saya persembahan spesial untuk seseorang yang spesial. Pada bagian persembahan akan saya tulis nama wanita spesial itu. Hanya begitu mungkin cara saya mengabadikan namanya dan mengabadikan cinta saya. “Masa lalumu adalah milikmu, masa laluku adalah milikku tetapi masa depan adalah milik kita”, mengutip kalimat dari Pak Habibie saat melamar Bu Ainun.

Semoga setiap orang yang membacanya menguatkan cinta kami. Masih panjang cerita yang nantinya saya harapkan dalam kehidupan ini. Tentunya, saya tidak akan menuliskan sendiri. “Setiap orang yang hadir dalam kehidupan kita membantu menuliskan kisah kehidupan kita”, saya percaya demikian.

[*] Berani Bermimpi [1] : Kuliah S1

[*] Berani Bermimpi [3] : Kuliah S2

www.parimansiregar.blogspot
FB: Inspiring Man
Email: pariman@mail.ugm.ac.id
Hp: 085 226 992 485
PIN: 321358C0

This entry was posted in

Monday, January 7, 2013

Berani Bermimpi [1] : Kuliah


“Terbatas bisa teratas? Yakinlah ANDA BISA! Jadikan keterbatasan sebagai spirit untuk melejit, berkelit di saat sulit, Pariman Siregar ini buktinya. Mengamalkan ilmunya untuk meluarbiasakan dirinya, MASTER from MINDER,” demikian Solikhin Abu Izzudin, Motivator dan Penulis Buku Best Seller ZERO to HERO dalam Cover belakang Buku MASTER from minder.

Saya masih ingat betul pertanyaan retoris ibu saya di penghujung kelas 3 SMA, “Nak, kamu jadi mau melanjutkan kuliah? Bapakmu tidak punya uang yang cukup.” Sebuah pertanyaan yang sebenarnya ingin mengukur sejauhmana tekad saya dalam mewujudkan cita-cita untuk kuliah. Jawaban dari pertanyaan ibu saya sekaligus sebagai penguatan atas kepercayaan diri beliau dalam memampukan diri membiayai kuliah saya. 

“Insya Allah, saya akan melanjutkan kuliah. Soal biaya, saya yakin ada jalannya.” demikian jawaban saya ketika itu. “Baiklah kalau begitu, ibu hanya bisa mendo’akan, semoga engkau diberi kemudahan,” balas beliau menguatkan keyakinan saya pastinya. Sekian tahun sudah berlalu. Sungguh menarik ketika pulang ke rumah. Rasa syukur itulah yang kami rasakan. Saat mengenang dialog-dialog saya dan ibu saya di penghujung SMA itu. Dulu sepertinya tidak mungkin terjadi tetapi sekarang semuanya telah terlampaui. Ada saja jalan saat kesulitan datang. Ada saja kemudahan ketika ada keyakinan ke-Maha Besar-an Tuhan, Allah SWT. 

“Semarang, Universitas Diponegoro dimanakah letaknya?” Saya, Yayan Satya Wardhana, dan temen saya Eko Saputro sama-sama pertama kalinya ke Semarang. Kami belum pernah datang ke sana apalagi naik bus sendiri. Berbekal secarik kertas rute perjalanan, kami berangkat bersama. “Terminal Banyumanik,” nama yang paling familiar di kepala saya. Alhamdulillah, kami sampai tujuan tanpa halangan bahkan mendapat banyak kenalan dan tempat penginapan. (Terima kasih temen-temen Rohis: Mas Agus Sugito, Mas Aris dan Pak Faris dkk). 

“Biaya kuliah, sumbangan akademik, buku-buku, biaya kontrakan lalu dari mana saya dapatkan?” Kepalang basah, semua sudah terlanjur, tidak ada gunanya mundur. Jalan satu-satunya adalah kuatkan tekad dan keyakinan, pasrahkan pada Tuhan. Benar saja, saya tidak mengira menjadi bagian dari kafilah mahasiswa penerima Beastudi Etos Semarang. Salah seorang dari sekian ribu penerima beastudi etoser di 11 PTN Indonesia ini. Tempat dimana saya mendapatkan pembinaan diri setiap pekan sekali selama tiga tahun. Bersama dengan teman-teman etoser, kami dibiayai kuliahnya, mendapatkan bimbingan setiap harinya, dan banyak hal yang kami dapatkan. (Terima kasih Pak Effendi Nugroho dan keluarga, terima kasih Beastudi Etos).

Sekarang, malu rasanya jika do’anya masih ‘minta-minta’ karena banyak kenikmatan yang telah dilimpahkan oleh-Nya. Saya teringat, awalnya bukan apa-apa tetapi banyak hal-hal dulu tidak mungkin sekarang semuanya begitu nyata. Berbagai pengalaman yang dulunya tidak mengenakkan ternyata sekarang asyik untuk diceritakan. Semuanya ternyata adalah proses pendewasaan yang diberikan Tuhan bagi seorang minder agar suatu saat menjadi MASTER. Mungkin anda adalah salah satu dari seorang yang berproses menjadi seorang MASTER itu. Mari kita berbagi dan saling menguatkan diri bahwa semuanya layak untuk menjadi sukses sekalipun kemampuannya terbatas. SALAM MASTER!!

www.parimansiregar.blogspot
FB: Inspiring Man
Email: pariman@mail.ugm.ac.id
Hp: 085 226 992 485
PIN: 321358C0

This entry was posted in