Monday, April 27, 2009

Rilis Jadwal Ngisi

Salam, Sukses !!!

Saya sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan kesempatan bagi saya untuk berkontribusi. Kita akan kenang ketika bertemu lagi, 10 atau 20 tahun lagi dalam reuni kesuksesan. Saat dimana mengenang kembali materi-materi training yang dilalui bersama dan mengenang perjuangan meraih cita-cita.



HARI, TANGGAL MATERI LEMBAGA


Sabtu, 14 Juni 2008 Muslim Profesional GAMAIS, FKM, Undip

Jum'at, 11 Juli 2008
Latihan Kepemimpinan Dasar
BEM FPIK, Undip


Ahad, 24 Agustus 2008

Up Standing Presentation

INSANI, Undip


Kamis, 28 Agustus 2008
Team Building BEM Fakultas Psikologi Undip


Kamis, 28 Agustus 2008
Kontemplasi BEM Fakultas Psikologi Undip


Ahad, 14 September 2008
Maiyatullah: Dia Selalu Ada
SMP Alam Ar Ridho (Gebyar Pesantren Ramadhan 1429)


Sabtu, 28 September 2008
ESQ Formen, Kebumen


Ahad, 6 Oktober 2008
Personal Power Alumni Rohis SMU N 1 Sragen


Sabtu, 18 Oktober 2008
Mahasiswa Prestatif:
Konsep AKU
HMIK, Undip (LKMM Pra Dasar)



Sabtu, 19 Oktober 2008
Semangat Membina Rohis FE


Sabtu, 25 Oktober 2008
Komunikasi efektif
Forum Akademis Perikanan dan Ilmu Kelautan FPIK, Undip


Ahad, 26 Oktober 2008

Kontemplasi

Rohis Insel, FMIPA, Undip


Sabtu, 1 November 2008
Motivasi
HM Kimia MIPA


Sabtu, 8 November 2008
Kontemplasi Kesima (Rohis Metematika), FMIPA, Undip


Sabtu, 8 November 2008
Menejemen Organisasi An Nahl (Rohis)


Sabtu, 22 November 2008

Mahasiswa Prestatif:
Konsep AKU
BEM FKM



Sabtu, 22 November 2008

Membangun karakter dan kepemimpinan
BEM MIPA


Ahad, 23 November 2008
ESQ dan Outbound SMK SB Inves dan Aliansi


Jum'at 28 November 2008
Who am I? Al Bahrain, Kelautan Undip


Kamis, 11 Desember 2008
"Islamisasi sains" KSHI, FH, Undip


Jum'at, 19 Desember 2008
Islamisasi Sains Mentoring Bersama


Jum'at, 20 Februari 2009
Motivasi Sukses UAN SMP Ar Ridho


Februari 2009
Motivasi Sukses UAN SMK Muhammadiyah 1 Boyolali


Selasa, 17 Maret 2009
Motivasi Sukses UAN SMK 1 Klego, Boyolali



Ahad, 29 Maret 2009

OMT: Team work

KAMMI STAIN Surakarta


Sabtu, 4 April 2009

Team Work

KSSI, Fakultas Ilmu Budaya


Ahad, 19 April 2009


AMT dan OMT:
Team work

HM Teknik Industri, Undip



Ahad, 26 Apri 2009

Menejemen Waktu

Mahasiswa Muslim Ilmu Kelautan

Ahad, 26 Apri 2009
Strategi Pengelolaan Lembaga
SSC, Fakultas MIPA, Unnes

Kita hadir untuk menjadi pemenang bukan pecundang.
Bangkit dan bergeraklah wahai pemuda Indonesia.
Jadilah pengukir sejarah negeri ini.
by. jadibijak@yahoo.com

Penyembuhan Penyakit dengan Pikiran Konstruktif

by. Pariman, Psikologi Undip

Pikiran Konstruktif yang Menyembuhkan
:Saya pernah berdiskusi dengan seorang perawat di sebuah rumah sakit bersalin di Purbalingga. Rumah sakit bersalin tersebut termasuk ramai dan masyarakat juga puas akan pelayanan yang diberikan sehingga pengelola dan pemerintah berencana mengajukan proposal untuk menjadi RSUD. Pasien-pasien memilih berkunjung ke sana karena pelayanan yang diberikan, salah satunya adalah kesempatan untuk mengungkapkan segala keluhan.Dalam ruang periksa dokter, seorang perawat melakukan konseling terhadap pasien sembari pasien menunggu giliran diperiksa. Menurut penuturan perawat yang melakukan konseling tersebut, banyak pasien yang bercerita tentang permasalahan kehidupan yang dialaminya bahkan ada yang sampai menangis karena merasa beban hidup yang berat (permasalahan keluarga, finansial dll). Di saat itulah perawat memberikan motivasi, memberikan nasehat untuk tabah, dan membangun pikiran optimis bahwa permasalahannya bisa diselesaikan. Berdasarkan pengamatan perawat tadi, pasien-pasien yang mendapatkan konseling pada pertemuan berikutnya mengalami perkembangan kesehatan yang signifikan. Dia menyimpulkan bahwa penyebab gangguan kesehatan bukan semata-mata fisik tetapi juga pikiran (psikologis).Penelitian Tentang Peran Pikiran Kontruktif dan Optimisme bagi Kesehatan:Dari penelitian mengenai peran pikiran konstruktif dan optimisme terhadap gangguan psikologis dan perilaku selama kehamilan, didapatkan bahwa pikiran konstruktif merupakan prediktor terjadinya gangguan psikologi juga perilaku. Pikiran yang kontruktif memunculkan optimisme, keadaan pikiran yang senantiasa positif, tingkat kecemasan yang rendah., dan berperan penting selama kehamilan.Penelitian yang lain disebutkan bahwa stres dan mood negatif selama kehamilan meningkatkan kemungkinan gangguan mood pasca persalinan, kesulitan persalinan, dan gangguan perkembangan anak. Pengurangan tingkat stres dan mood negatif merupakan cara tepat untuk mencegah kemungkinan gangguan muncul. Intervensi secara intensif dalam menghadapi stres dan peningkatan mood saat kehamilan dan awal postpartum dilakukan terhadap 31 ibu hamil. Hasilnya, mereka yang secara intensif mendapat perlakuan menunjukkan penurunan kecemasan yang signifikan, dan penurunan pengaruh negatif dibanding mereka yang tidak mendapat perlakuan.Dengan demikian, penyembuhan tidak hanya secara medis tetapi juga secara psikologis. Terbukti, permasalahan kesehatan muncul tidak hanya karena faktor fisik tetapi juga pikiran.Manusia bukan diganggu oleh benda tetapi oleh interpretasi terhadap benda, demikian Ellis -- ahli terapi kognitif-perilaku -- menyebutkan. Pikiran negatif merupakan perantara munculnya gangguan kesehatan. Pikiran-pikiran negatif menjadikan interpretasi yang salah terhadap keadaan yang sebenarnya tidak membahayakan. Sedangkan, pikiran positif menjadikan proses berpikir yang runtut dan lengkap sehingga seseorang bisa mengambil keputusan secara rasional.Referensi:
Corey, G. 1995. Teori dan Praktek dari Konseling dan Psikoterapi. Semarang: IKIP Semarang Press.Park, C.L., Moore, P.J., Turner, R.A., Adler, N.E. 1997. The Roles of Constructive Thinking and Optimism in Psychological and Behavioral Adjustment During Pregnancy. Journal of Personality and Social Psychology, American Psychological Association, Inc., Vol. 73, No. 3, 584-592.Vieten, C., Astin, J. 2008. Effects of Mindfulness-Based Intervention During Pregnancy on Prenatal Stress and Mood: Results of Pilot Study. Arch Womens Ment Health., No. 11, 67-74.

Thursday, April 23, 2009

Mahasiswa Teknik Industri Undip Antusias Mengikuti Pelatihan Soft Skill


By. Sri Mulyadi (Litbang QMC)
Tembalang,- Teriakan penuh semangat para mahasiswa mewarnai pelatihan dan outbound yang diselanggarakan Himpinan Mahasiswa (HM) Teknik Industri Undip bekerja sama dengan Quantum Motivation Centre (QMC), Ahad 19 April 2009 (kemarin) di Kampus Teknik Industri Undip Tembalang. Mahasiswa yang mengikuti pelatihan soft skill sebanyak 70 orang yang terdiri dari angkatan 2008, 2007, 2006. Mereka terhimpun dalam Himpunan Mahasiswa Teknik Industri Undip periode tahun ini.

Menurut Yudis Ardya (20), yang sekaligus sebagai sie acara kegiatan mengatakan “Kegiatan dirancang khusus bagi pengurus baru HM Teknik Industri. Karena itu diberi nama Building Up”. Maksud diselenggarakan kegiatan untuk menumbuhkan motivasi bagi fungsionaris himpunan mahasiswadi awal kepengurusan sekarang. Selain itu, juga mengubah paradigma mahasiswa yang selama ini melekat di benaknya bahwa organisasi dan kuliah itu sulit disatukan. “Kami ingin mengubah paradigma itu, bahwa organisasi dan kuliah itu sesuatu yang menyenangkan”, ungkapnya.

Mahasiswa angkatan 2007 yang sekaligus membidangi HRD HM Teknik Industri yakin bahwa Building Up mampu memotivasi pengurus baru HM Teknik Industri untuk beroganisasi secara profesional sekaligus unggul dalam kuliah.

Pelatihan ini terbilang unik. Diawali dengan lomba kreativitas departemen yang diisi dengan memasak, kemudian hasil memasak tersebut sebagai sarapan pagi bersama, prasmanan. Tujuan dari lomba ini adalah menumbuhkan kreativitas peserta dengan memanfaatkan modal yang seadanya, meningkatkan kekompakan anggota (team work) dan kesiapan mahasiswa dalam menyediakan kegiatan kemahasiswaan.

Berikutnya motivation training yang diselenggarakan di dalam ruangan dengan tujuan menumbuhkan kesadaran dan semangat mahasiswa, pentingnya memenej waktu, perencanaan karir, persiapan pasca kampus dan meningkatkan soft skill dalam bekerja nantinya.

Menurut Pariman, selaku direktur QMC sekaligus trainer menegaskan “banyak mahasiswa yang belum memiliki perencanaan karir hingga mereka lulus dan bekerja, organisasi merupakan wadah membangun soft skill yang dibutuhkan setelah lulus nanti.” Program pembangunan soft skill seperti achievement motivation training atau outbound training merupakan program yang menarik bagi mahasiswa. Salah satu mahasiswa peserta pelatihan mengatakan sangat tertarik mengikuti kegiatan ini, “materi sesuai dengan apa yang kita butuhkan”.

Kegiatan ini ditutup dengan outbound sebagai aplikasi guna mendapatkan pengalaman langsung mengenai soft skill yang telah diterima selama pelatihan. Walau hujan, tetapi para peserta tetap antusias mengikuti kegiatan hingga akhir.

Konsultasi dan Motivasi Hubungi:jadibijak@yahoo.com

Thursday, April 16, 2009

Berfokus Pada Kelebihan: Cara Memperbesar Kekuatan


Semakin dalam pengahayatan akan rasa sakit yang dialami maka akan semakin keras kesakitan yang dirasakan. Dalam segala kondisi pada dasarnya, manusia tetaplah memiliki pilihan-pilihan yang diikuti dengan konsekuensi. Menyadari bahwa setiap kesempatan, setiap diri memiliki pilihan dan memahami bahwa setiap pilihan mengandung konsekuensi merupakan tindakan yang bijak. Orang-orang demikian tadi tidak akan menyalahkan orang lain atau lingkungan jika memang ternyata konsekuensi yang diterimanya terasa berat. Mereka sadar betul bahwa apa yang akan terjadi pada dirinya merupakan tanggung jawab sendiri bukan tergantung dengan mode lingkungan. Disinilah, kedewasaan mereka tampil sebagai sikap yang menonjol dan menjadikan mereka memiliki daya tahan kuat dalam menghadapi tantangan kehidupan.
Tubuh bisa saja terkena penyakit (penyimpangan dari kondisi normal disebabkan pembawa penyakit) tetapi jiwa mereka adalah jiwa yang merdeka. Fisik bisa saja terkurung dalam jeruji besi para tirani tetapi pikiran besar, ide-ide tetap tumbuh dan berkembang. Jasad boleh saja terkubur dan hancur menjadi tanah tetapi gagasan dan semangat senantiasa hidup dalam hati para penerusnya. Kita memang memiliki kelemahan dan keterbatasan tetapi tidak semestinya menfokuskan diri pada sisi keterbatasan tersebut.
Menjadikan diri berfokus pada keterbatasan berarti membiarkan kecemasan menyerang diri kita. Semakin intens, semakin dalam, semakin lama akhirnya semakin akut, depresi, dan meniadakan harapan untuk hidup. Mereka yang kehilangan harapan jika tidak memiliki keyakinan akan Tuhan pilihan utamanya adalah mengakhiri kehidupan. Padahal kematian bukan penyelesaian akhir. Banyak yang tidak memahami hal ini.
Berfokus pada kelebihan merupakan pilihan yang lebih bijak. Menjadikan diri semakin percaya diri bahwa ada potensi besar dalam diri, ada kemungkinan tindakan besar dan karya besar yang akan dihasilkan. Dengan seakan ”mengabaikan” kelemahan bukan berarti membohongi diri. Dengan seakan ”mengabaikan” kelemahan berarti memberikan kesempatan yang lebih luas pada sisi kelebihan diri agar semakin besar hingga akhirnya kelemahan ibarat tai lalat yang semakin memperindah. Tidak akan indah ketika tai lalatnya yang lebih besar.
Cara berpikir positif dan konstruktif merupakan jalan menuju pintu potensi kelebihan diri. Seiring proses berpikir yang senantiasa positif maka perasaan positif akan muncul kemudian tindakan-tindakan produktif sebagai wujud nyatanya. Mengambil kontrol atas pikiran sendiri sebenarnya adalah kemampuan bawaan terpendam setiap orang. Keyakinan diri yang akan memberikan kekuatan kontrol itu.
Konsultasi, Motivasi, dan Training:
jadibijak@yahoo.com

Masalah Kehidupan: Cara Pahlawan Dibesarkan


Pelaut ulung tidaklah hidup di lautan yang tenang tetapi mereka hidup di lautan dengan badai dan ombak besar.

Masing-masing manusia pastilah pernah mengalami permasalahan dalam kehidupannya. Permasalahan merupakan realitas yang berlainan dari ke-ideal-an harapan dan kemauan. Dengan munculnya realitas tersebut, manusia dituntut untuk beradaptasi dengan merubah realitas hingga sesuai, minimal mendekati harapan dan kemauannya. Ada juga yang beradaptasi dengan menggeser atau merubah harapan dan kemauannya hingga mendekati realitas (masalah) tersebut.
Permasalahan dipandang sebagai lawan bertarung yang harus dikalahkan karena jika tidak dikalahkan, kehidupannya akan senantiasa terancam. Ada orang yang berkutat hanya pada permasalahan hingga di kepalanya yang muncul adalah permasalahan dan permasalahan. Padahal, dirinya yang sekarang merupakan permasalahan itu sendiri. Realitas sebenarnya adalah benda mati yang tidak akan menyebabkan dia sakit tetapi pikirannya yang terlalu negatif menjadikan realitas netral sebagai ancaman.
Sebagian yang lain memandang masalah sebagai tantangan. Mereka menjadikan masalah sebagai mekanisme yang mengharuskan untuk meningkatkan kualitas diri. Semakin banyak dia bisa mengungguli permasalahan yang dihadapi maka semakin siap dia untuk menempati predikat lebih. Justru yang dilakukan adalah menantang diri sendiri dengan banyak melibatkan pada tantangan-tantangan baru untuk mengukur dan meningkatkan kualitas dirinya. Kehidupan orang-orang besar yang terukir dalam sejarah diawali dengan permasalahan besar. Keteguhan dan keberhasilan melampaui masalah dan merubahnya yang menjadikan mereka terpilih dalam prasasti sejarah.
Orang-orang besar memahami bahwa masalah merupakan realitas kehidupan yang dihadapi dengan membusungkan dada. Masalah adalah proses pendewasaan; pendewasaan secara fisik dan mental. Jembatan yang akan menghantarkan pada kesiapan dan kelayakan. Bukankah sebenarnya kita mengejar kelayakan syarat-syarat untuk menjadi orang sukses ketika mimpi kita adalah orang sukses? Ketika sudah layak maka tinggal waktunya saja yang ”diatur.”
Semakin tinggi pohon maka semakin banyak angin yang akan menerpanya. Namun, dengan adanya angin menjadikan akar menghujamkan dirinya semakin dalam dan semakin kokoh hingga menyerap banyak sari makanan, menjadikan batang semakin kuat hingga mampu menopang daun dan buah yang dihasilkan. Pelaut ulung tidaklah hidup di lautan yang tenang tetapi mereka hidup di lautan dengan badai dan ombak besar. Badai dan ombak adalah ”patner” yang melatih mereka dalam mengarungi kehidupan. Memang pada awal perkenalan, mereka merasa agak takut tetapi kemudian dengan seringnya bergaul maka tiada ombak dan badai akan sepi perjalanan mereka.
Demikian pula kehidupan ini, ketika nanti kita memutar kembali piringan perjalanan kehidupan maka akan kita pahami bahwa ternyata masalah (tantangan) menjadikan kisah hidup lebih menarik. Puncak permasalahan merupakan titik klimaks dari perjalan kehidupan yang senantiasa ingin diceritakan. Pada titik itulah kesejatian diri muncul dalam bentuk keberanian dan kepahlawanan. Setiap diri pada dasarnya adalah pahlawan (pasti punya kelebihan, sisi menonjol yang tidak dimiliki orang lain).
Konsultasi, Motivasi, dan Training:
jadibijak@yahoo.com