Saturday, September 13, 2014

Dari Toilet Hingga Indikator Iman

“Barangsiapa buang air besar (BAB) atau kecing tidak disiram sampaibersih, saya doakan semoga tidak dapat BAB dan kencing lagi….!!!!”, begitulah tulisan dalam foto yang dikirim rekansaya melalui grup WA. “Ingat: Kebersihansebagian dari iman”, tegas dengan kalimat terakhir dari sebuah himbauan di sebuahtoilet sebuah instansi.

Setiap kita pasti punyapengalaman beragam terutama tentang keadaan toilet di tempat umum (stasiun,terminal, bandara dst), toilet di instansi pemerintah, dan instansi swasta. Adatempat dengan toilet yang bersih lagi wangi, ada pula yang kotor dan berbau.Jelas kita semua lebih merasa nyaman dan memberi apresiasi positif pada tempatyang toiletnya bersih.

Di lingkungan sayadilahirkan, ada sebuah pesan bijak bahwa untuk mengetahui karakter baik danburuknya seseorang cukup dengan memperhatikan keadaan dapur dan kamar mandinya.Umumnya orang akan berusaha menampilkan keadaan rapi dan bersih padatempat-tempat yang terlihat orang banyak (ruang tamu, teras, halaman rumahdst). Dalam perilaku, sudah menjadi halumum jika seseorang berusaha menampilkan perilaku terbaiknya di hadapan oranglain dan bisa jadi berbeda dengan dirinya yang sesungguhnya. Bagaimana dirinyayang sebenarnya? Tersembunyi. Tempat ‘tersembunyi” di dalam rumah adalah dapurdan kamar mandi. Dengan demikian, penilaiankarakter pemilik rumah bukan dari ruang tamunya tetapi dari dapur dan kamarmandinya. Jika dapurnya bersih dan kamar mandinya bersih, diyakini karakterpemiliknya juga baik. Setidaknya memiliki kepedulian tentang hidup sehat,kebersihan, kerapihan, dan kenyamanan.

Perilaku seseorang terkaitkebersihan toilet juga beragam. Ada orang-orang yang membersihkan benar-benarbersih setelah selesai menggunakan toilet. Ada pula yang seolah cuek, setelah selesai menggunakan lalu pergibegitu saja. Jika anak kecil yang melakukan, pastinya bisa dimaklumi tetapijika orang dewasa yang melakukan tentu menjadi perhatian yang penting bagi kitasemua. Mungkin orang akan berkomentar, “Apa saat kecil tidak diajari ya?”.

Perilaku seseorang merupakanhasil dari pengulangan dalam waktu yang lama. Termasuk dalam hal ini perilakuterkait kebersihan setelah menggunakan toilet. Dalam ilmu psikologi dikenalistilang “toilet training”. Ada masaketika anak-anak, seseorang diajari untuk menggunakan toilet dengan baik. Anakdiminta untuk memberi tahu orangtua jika dirinya sudah merasa ingin BAB/BAKsedangkan orangtua mengantar anak ke toilet. Hal tersebut merupakan bagian darimelatih anak bahwa jika BAB/BAK dilakukan di toilet. Di luar negeri, ada yangmembuat iklan layanan masyarakat tentang“toilettraining” bagi anak. Di dalam iklan layanan masyarakat tersebut, seorangayah menemani anaknya di toilet. Bahkan, si ayah membacakan buku cerita agaranaknya tetap tenang dalam BAB. Tentunya tentang kebersihan setelah menggunakantoilet juga diajarkan oleh si ayah. Lalu, bagaimana dengan perilaku orang yangseenaknya pergi begitu saja setelah menggunakan toilet? Mungkin dia tidak lulus“toilet training”atau tidak mendapat“toilet training” sehinggameninggalkan toilet dalam keadaan tidak bersih dan berbau.

Bau yang ada di toiletsendiri sebenarnya mengindikasikan adanya najis. Dalam agama, pembahasantentang najis ada dalam ilmu fiqih pada bab pertama, masuk dalam bab thaharah(bersuci). Keberadaan najis bisa dikenali dari zatnya, warnanya juga baunya. Airkencing dan tinja adalah najis sehingga setelah BAK dan BAB, kedua tempatkeluarnya dua zat tersebut haruslah disucikan. Jika ada air dengan air, jikatidak ada air bisa dengan tiga batu. Baju atau celana yang terkena najis jugaharus dibersihkan. Keadaan tubuh, pakaian, dan tempat yang bebas dari najismerupakan syarat yang menentukan sah tidaknya ibadah, semisal sholat. Dengandemikian, “kebersihan” dalam ungkapan“Kebersihan sebagian dari iman”adalah merujuk pada istilah thaharah (bersuci). Keterangan lengkap tentangfiqih thaharah silakan buka kembali tentang fiqih Islam.

Semoga mereka yang belumsadar terkait kebersihan setelah menggunakan toilet akan lebih bertanggungjawab dengan menjaga kebersihannya. Semoga perhatian akan kebersihan dankesucian menjadi bagian dari amal ibadah yang menambahi pahala kebaikan kita.Aamiin.