Monday, January 19, 2015

Teman Yang Menghebatkan

“Dengan siapa seseorang berteman akan menentukan kesuksesannya di masa depan”. Teman menjadi lingkungan sosial yang sangat menentukan bagi perkembangan kepribadian seseorang. Mungkin bukan lamanya berteman tetapi kesan apa yang membekas dari pertemanan, itulah yang menjadi inspirasi untuk meraih kesuksesan. Ketika itu tahun 2013 di Bandung, setelah hampir 8 tahun tidak bertemu, saya dipertemukan dengan teman saya Aris Setyawan (IPB) dan Akhmad Bashori (UI). Keduanya sudah menjadi pembicara ternama. Saya sendiri menggemari hal yang serupa. Jadilah kami didaulat bertiga untuk memberikan motivasi dan inspirasi dalam acara “Dua Dekade Beastudi Etos Dompet Dhuafa” yang dihadari para penerima beastudi etos yang ada di seluruh Indonesia.
Motivasi dari Pak Jamil Azzaini barangkali yang menjadi kompor gas tersendiri bagi kami saat pertemuan pertama tahun 2004 dalam acara temu etos nasional. Walaupun saat 2004 beliau belum menjadi orang yang super tenar seperti sekarang tetapi motivasi dan inspirasinya benar-benar membekas jadi semangat kami. Hampir semua dari penerima beastudi etos, saya yakin menjadi orang hebat dalam kapasitasnya masing. Akhmad Bashori besar di lingkungan UI dengan beragam dinamikanya dan sempat belajar tentang leadership di Korea. Aris Setyawan menghebatkan diri di lingkungan IPB dengan dereta nama-nama orang hebat seperti Danang Ambar Prabowo dan ada Trainer ternama Aris Ahmad Jaya. Nama yang kedua ini, familiar bagi saya karena sempat bertemu saat beliau mengisi acara Kemenpora dan saya menjadi peserta waktu itu. Saya sendiri banyak belajar tentang dunia public speaking di lingkungan Undip. Selain ilmu dari kampus, ada para trainer Trusco Semarang yang kini menjadi Trusco Jateng. Beliau yang sekaligus menjadi Korwil Beastudi Etos Semarang, Pak Effendi Nugroho.

Lingkungan memang menentukan perkembangan potensi seseorang. Ibaratkan biji berkualitas bagus, maka untuk tumbuh subur diperlukan tanah yang subur. Kita semua dalam kesempatan tertentu menjadi biji tersebut. Dalam kesempatan lain, kita juga menjadi tanah tempat biji tumbuh. Alangkah baiknya jika kita menjadi media tumbuh suburnya potensi keluarga, saudara, teman, dan orang-orang di sekitar kita. Salam inspirasi. (Pariman Siregar)

Sunday, January 18, 2015

Dari Penulis Zero to Hero Saya Belajar

Jika ingin menjadi orang yang ahli, maka belajarlah pada ahlinya. Siapa yang tidak ingin menjadi ahli dalam suatu bidang tertentu? Para ulama hebat yang karyanya masih abadi sampai sekarang dikenal dengan keahliannya. Ada yang ahli dalam bidah fiqih, ada yang ahli dalam bidang hadist, ada yang ahli dalam bidang tafsir dst. Mereka hidup di zaman dengan fasilitas tidak canggih sebagaimana sekarang tetapi karyanya tidak lekang oleh usia zaman. Semangat luar biasa yang ditunjukkan dengan kerja keras, itulah yang layaknya kita tetap jaga.  
Tulisan yang disatukan menjadi buku adalah satu dari berbagai karya yang akan selalu hidup selama memberikan manfaat. Dalam penulisan buku, awalnya saya terinspirasi banyak dari Ust. Solikhin, penulis buku Zero to Hero. Dalam sebuah kajian yang saat itu dihadiri para mahasiswa asal Sragen, beliau memberikan semangat untuk berkarya dan berkontribusi. Dalam hati, saya bertekad untuk mengambil pesan baik dari beliau dan mewujudkannya. Kami sama-sama tinggal di Sragen saat itu, hanya beda kecamatan. Jarak dari SMA saya sekolah ke rumah beliau sekitar 2 km. Namun demikian, baru setelah kuliah, saya silaturahim ke tempat beliau. Selanjutnya, saya lebih sering bertemu di forum-forum Pro U Media, baik ketemuan penulis, diskusi garasi, dan diskusi online.
Belajar pada ahlinya. Seorang penulis hebat ternyata memiliki kebiasaan unik, yaitu mencatat ide. Kemana saja berada, sekiranya didapatkan ide atau inspirasi, sesegera dicatatnya. Demikianlah, ingatan yang kuat itu tidak lebih kuat dari goresan pena. Ilmu ibaratkan unta, dia harus diikat dengan menuliskannya. Buku yang tebal tersusun dari bab-bab, bab-bab tersusun dari tema-tema, tema-tema dari paragrap, paragraph terdiri dari kalimat, dan kalimat terdiri dari kata-kata. Itulah yang coba untuk saya praktikkan dan menjadi buku Master from minder. Kita perlu menyadari apa hal sederhana yang dilakukan dengan teratur, terus menerus, dan nantinya akan menghasikan sesuatu. Menjadi ahli dalam hal apapun diperlukan prinsip yang demikian.
Terima kasih Ust. Solikhin untuk inspirasinya saat itu. Insya Allah, akan menjadi inspirasi untuk terus berkarya. Mengutip komentar beliau dalam buku Master from minder, “Terbatas bisa teratas? Yakinlah ANDA BISA! Jadikan keterbatasan sebagai spirit untuk melejit, berkelit di saat sulit, dan Pariman Siregar ini buktinya. Mengamalkan ilmunya untuk meluarbiasakan dirinya, MASTER from minder.

Tuesday, January 13, 2015

Training Motivasi Sukses UN dan Masuk Perguruan Tinggi: SMA 1 Kedungwuni, Kab.Pekalongan

Kali ini, tim QuantumMotivation Center mendapat kesempatan untuk berbagi inspirasi di SMA 1Kedungwuni. Sekolah menengah atas yang terkenal di Kabupaten Pekalongan dan menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Pekalongan. Sekolah yang cukup istimewa dalam menanamkan pendidikan karakter dengan mengawali tilawah Al Qur’an (tentunya juga doa) sebelum pelajaran dimulai. Demikian pula selesai pelajaran (sebelum pulang), siswa dan guru berdoa bersama. Beruntunglah para siswa dan orangtua yang menyekolahkan anaknya mendapati para guru yang semangat berbagi ilmu, memberikan didikan karakter, dan menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung keberhasilan para siswanya.
Tanggal 12 Januari 2015, kami diminta untuk membakar semangat para siswa kelas XII dalam menyambut UN. Sekolah memiliki targetan 100% siswa lulus UN, nilai yang dicapai tinggi, meningkat prestasi sekolah, dan para lulusannya banyak yang diterima di perguruan tinggi favorit. Ini adalah kali ke sekian, Quantum Motivation Centerberbagi inspirasi lulus UN sejak tahun 2007. Hanya saja, kali ini, kami membawa banyak hal yang spesial. Dari kuliah S2 profesi psikologi klinis, saya sendiri mendapatkan banyak inspirasi dalam konseling, psikoterapi, psikoedukasi, intervensi kelompok, intervensi komunitas yang berpengaruh besar dalam sesi-sesi pelatihan tim Quantum Motivation Center. Selain itu, kali ini saya membawa rekan dari Undip, seorang mahasiswa yang mampu mengubah hidupnya dari biasa-bisa menjadi orang yang memiliki dereta prestasi di kampus dan sempat mengikuti pertukaran mahasiswa ke Korea. Transformasi mengubah diri hingga menjadi pribadi yang bersemangat dan berprestasi menjadi role model dan contoh nyata bagi para siswa. Kami berharap bisa memberikan banyak inspirasi sukses dengan ilmu, pengalaman, dan kisah nyata yang kami kemas dalam training motivasi yang menarik dan mengena.
Kelulusan UN menjadi hal yang sangat penting bagi sekolah. Kelulusan 100% umumnya dijadikan satu indikator keberhasilan sekolah atas proses belajar mengajar selama tiga tahun. Rata-rata nilai UN yang tinggi juga menjadi prestise tersendiri sekaligus menajamkan pamor sekolah di antara sekolah-sekolah yang lain dan masyarakat sekitar. Bagi orangtua, keberhasilan anak lulus dan mendapatkan nilai yang bagus merupakan kebanggaan sekaligus kepuasan. Sudah selayaknya, usaha keras dalam membiayai anak terbayar dengan kelulusan dan prestasi yang bagus dari anak. Kelulusan dan nilai yang bagus bagi para siswa selain kebanggaan, tanggung jawab juga menjadi satu jembatan untuk menuju impian masa depan mereka. Setelah lulus SMA, mereka memiliki pilihan untuk meneruskan kuliah atau bekerja. Melihat tantangan di masa depan, meneruskan kuliah merupakan hal yang realitis untuk dilakukan sekaligus pilihan yang bergengsi. Jika memiliki prestasi yang bagus, kendala minimnya biaya bisa diatasi dengan adanya banyak kesempatan mendapat beasiswa. Untuk hal yang terakhir ini, kami biasanya juga memberikan informasi tentang beasiswa pada sekolah sekaligus memberikan motivasi sukses UN. Para siswa bisa bertanya langsung terkait pengalaman dalam mendapatkan beasiswa di kampus. Pilihan lulus dengan nilai UN yang baik menjadi hal yang menyenangkan dan adanya peluang beasiswa menjadi motivasi tersendiri para siswa untuk melanjutkan perguruan tinggi.
Motivasi menjadi faktor penting bagi kesuksesan dalam berbagai bidang termasuk dalam bidang akademis (lulus UN). Dalam istilah Jawa, seseorang akan bisa sukses jika memiliki “krenteg” dan “greget”. “Krenteg” berarti dorongan batin yang menjadi seseorang bergerak, bertindak, berusaha meraih apa yang menjadi cita-citanya sedangkan “greget” merupakan tindakan nyata untuk mewujudkan cita-cita seseorang. Sangat penting kiranya “krenteg” dari dalam diri seseorang ditumbuhkan dan dikembangkan sehingga dia memiliki “greget” menghasilkan karya nyata. Seiring kemajuan ilmu psikologi, munculah beragam penelitian ilmiah untuk mengembangkan potensi-potensi manusia yang menjadi dasar dalam pengembangan diri. Satu dari pelatihan yang umum dikenal adalah “achievement motivation training”, pelatihan yang dilandasi dengan kajian ilmiah psikologi dalam mengembangkan potensi manusia melalui usaha untuk membangkitkan motivasi dari dalam diri manusia sendiri.

Quantum Motivation Center dengan beragam pengalaman sejak 2007 sudah sangat siap diminta untuk berbagi inspirasi tentang pengembangan diri. Dengan kemajuan sarana telekomunikasi, membuat jadwal dengan kami sangat mudah sekali. Ada yang menemukan kami dengan googling, karena sempat bertatap muka dengan kami di forum pengembangan diri yang kami isi tetapi kehilangan kontak yang sudah kami berikan. Dia mengetik nama “Pariman Siregar”dan bertemu dengan alamat di dunia maya www.parimansiregar.blogspot.com ; facebook Inspiring Man ; informasi tentang profil kami, dan kontak kami. Selanjutnya mereka mencoba untuk kontak melalui media sosial maupun kontak lain yang mereka temukan dan dengan mudah berkomunikasi dengan kami untuk mengatur waktu pelaksanaan training di tempatnya. Tentunya kami usahakan untuk bisa bertemu tatap muka langsung guna need assessment sebelum kami buat desain pelatihan, materi, dan pelaksanaan training. Kebiasaan cara ilmiah saat penanganan kasus ketika Praktek Kerja Profesi Psikologi terbawa juga dalam dunia terapan seperti training. Harapan kami, apa yang kami lakukan benar-benar bermanfaat dan memiliki landasan ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan. Silakan kontak segera kami untuk membuat janjian pelaksanaan training pengembangan diri di tempat anda. (Pariman Siregar)

Thursday, January 1, 2015

Catatan 2014 (Pariman Siregar)

“Urip kuwi sing urup”, sebuah pesan bijak Jawa yang menjadi salah satu inspirasi dalam keseharian saya. “Hidup itu mesti menyala”, begitulah. Dalam kehidupan ini, kita tidak sekedar hidup tetapi perlu mewajibkan diri untuk menjadi orang yang sukses dan bisa menyukseskan banyak orang. Sebagaimana pesan nabi saw, “Sebaik-baik orang adalah yang paling banyak bermanfaat buat orang lain”.
Visi dan cita-cita menjadi syarat awal yang perlu kita miliki agar hidup ini “menyala”. Dengan visi yang dimiliki, hidup menjadi terarah. Cita-cita menjadikan hidup lebih bergairah. Dengan demikian, waktu adalah produktifitas, waktu adalah karya, waktu adalah sejarah. Berikut ini adalah catatan pribadi saya tentang perjalanan di tahun 2014. Hanya sebuah catatan pengingat bagi diri sendiri untuk lebih mensyukuri segala hal baik yang diterima dan lebih percaya diri untuk meraih hal-hal yang belum tercapai.

Keluarga
Tahun 2014, saya menggenapkan separuh agama dengan menikah. Buku “Bismillah, Kami Menikah” menjadi kado istimewa bagi orang-orang yang datang di pernikahan kami. Doakan keluarga kami jadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah. Terima kasih atas doa dan kehadirannya saat itu.
Pekan akhir Januari 2014, kami menikah dan pekan akhir Oktober 2014 anak kami yang pertama lahir. Anak pertama kami, seorang putri yang kami namai, “Aulia Insyira Tsaqifa”. Doakan putri kami menjadi orang yang mulia, membawa kebaikan, kebahagiaan, kelapangan bagi banyak orang dengan ilmu yang dimilikinya.

Akademis
Pengennya, saya sih lulus S2 Magister Profesi psikologi pada tahun 2014, tetapi tidak tercapai. Lulus dan wisuda menjadi targetan tahun 2015. Mohon doanya, semoga dalam kemudahan dan kelancaran. Secara akademis, tahun 2014, alhamdulillah berhasil menuntaskan agenda akademis terkait dengan praktek kerja profesi, baik sidang HIMPSI juga laporan-laporan PKPP untuk puskesmas, RSJ, dan pilihan.
Semenjak menikah, saya betul-betul memperhatikan efesiensi terutama karena hampir setiap pekan bolak-balik Pekalongan-Yogyakarta. Dengan keadaan demikian, saya menyiasati dengan mendaftarkan diri sebagai asiseten kelas mata kuliah psikologi komunikasi. Satu semester tuntas saya menjadi asisenten sembari waktu yang ada saya manfaatkan untuk bertemu dosen guna bimbingan tesis dan beberapa pekerjaan lain.
Sempat diminta untuk menjadi fasilitator dalam intervensi psikologi mahasiswa magister profesi psikologi UMS yang melakukan penelitian tentang resiliensi. Fasilitator lain dalam intervensi psikologi mahasiswa magister profesi psikologi UGM dengan penelitiannya untuk membantu pasien struk. Alhamdulillah menjadi bagian dari penelitian tentang penghuni lapas dan penelitian paying tentang good parenting. Tahun 2014 menjadi masa bagi saya untuk beradaptasi dan mencari pola kerja dengan mengedepankan efisiensi.

Pekerjaan
Sejak tahun 2007, saya menekuni dunia pengembangan diri sebagai motivator. Sempat 5 tahun mendampingi pengembangan SDM mahasiswa Undip penerima beastudi etos di Semarang. Sempat pula menjadi narasumber acara motivasi dan religi di Tri Jaya FM Semarang dan RRI Pro 2 Semarang sebelum akhirnya pindah ke Yogyakarta. Aktifitas sebagai motivatornya masih berlanjut sampai dengan sekarang.
Berikut beberapa tempat saya berbagi inspirasi yang saya ingat: Training “From Zero to Hero” (FKIP, Universitas Pekalongan), training motivasi persiapan UN (SMA Gama, Yogyakarta), pelatihan guru BK (STIE Muh. Pekalongan), pelatihan organisasi KeSPPI (Psikologi, Undip), pembekalan wisudawan (FKIP, Universitas Pekalongan, pelatihan pembekalan PMB (Ilmu Kimia, Undip), pelatihan pembekalan PMB (Psikologi, UGM), bedah buku MASTER from minder (UII), “Public Relation” BEM (Psikologi, Unnes), pelatihan organisasi ‘RNB (UKM Mahasiswa Undip), pelatihan konselor sebaya siswa Mualimat Yogyakarta, pembekalan KKL mahasiswa Unimus. Saya mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk berbagi. Semoga ada banyak manfaat yang bisa diambil dengan kehadiran saya saat itu.

Akhirnya, sebagai penutup “ojo leren lamun durung sayah, ojo mangan lamun durung luwe, ojo lali karo asale”. Janganlah beristirahat sebelum lelah, janganlah makan sebelum lapar, dan jangan lupa dengan asalnya. Semoga setiap kesempatan, kita bertumbuh dan mendewasa semakin menjadi pribadi yang baik serta banyak karya. (Pariman Siregar FB Inspiring Man)