“Dengan
siapa seseorang berteman akan menentukan kesuksesannya di masa depan”. Teman
menjadi lingkungan sosial yang sangat menentukan bagi perkembangan kepribadian
seseorang. Mungkin bukan lamanya berteman tetapi kesan apa yang membekas dari
pertemanan, itulah yang menjadi inspirasi untuk meraih kesuksesan. Ketika itu
tahun 2013 di Bandung, setelah hampir 8 tahun tidak bertemu, saya dipertemukan
dengan teman saya Aris Setyawan (IPB) dan Akhmad Bashori (UI). Keduanya sudah menjadi
pembicara ternama. Saya sendiri menggemari hal yang serupa. Jadilah kami
didaulat bertiga untuk memberikan motivasi dan inspirasi dalam acara “Dua
Dekade Beastudi Etos Dompet Dhuafa” yang dihadari para penerima beastudi etos
yang ada di seluruh Indonesia.
Motivasi
dari Pak Jamil Azzaini barangkali yang menjadi kompor gas tersendiri bagi kami saat
pertemuan pertama tahun 2004 dalam acara temu etos nasional. Walaupun saat 2004
beliau belum menjadi orang yang super tenar seperti sekarang tetapi motivasi
dan inspirasinya benar-benar membekas jadi semangat kami. Hampir semua dari
penerima beastudi etos, saya yakin menjadi orang hebat dalam kapasitasnya
masing. Akhmad Bashori besar di lingkungan UI dengan beragam dinamikanya dan
sempat belajar tentang leadership di
Korea. Aris Setyawan menghebatkan diri di lingkungan IPB dengan dereta
nama-nama orang hebat seperti Danang Ambar Prabowo dan ada Trainer ternama Aris
Ahmad Jaya. Nama yang kedua ini, familiar bagi saya karena sempat bertemu saat
beliau mengisi acara Kemenpora dan saya menjadi peserta waktu itu. Saya sendiri
banyak belajar tentang dunia public
speaking di lingkungan Undip. Selain ilmu dari kampus, ada para trainer
Trusco Semarang yang kini menjadi Trusco Jateng. Beliau yang sekaligus menjadi Korwil
Beastudi Etos Semarang, Pak Effendi Nugroho.
Lingkungan memang
menentukan perkembangan potensi seseorang. Ibaratkan biji berkualitas bagus,
maka untuk tumbuh subur diperlukan tanah yang subur. Kita semua dalam
kesempatan tertentu menjadi biji tersebut. Dalam kesempatan lain, kita juga
menjadi tanah tempat biji tumbuh. Alangkah baiknya jika kita menjadi media
tumbuh suburnya potensi keluarga, saudara, teman, dan orang-orang di sekitar
kita. Salam inspirasi. (Pariman Siregar)
0 komentar:
Post a Comment