Sudahkah kita menjadi penumbuh subur kebaikan? Pertanyaan
reflektif yang perlu kita renungkan untuk diri kita sendiri.
“Di dunia ini ada banyak kebaikan dan keburukan. Alangkah
bijaknya, jika setiap kita tidak menambah keburukan yang sudah ada dengan ucapan,
sikap, dan perilaku buruk. Alangkah indahnya jika setiap kita menjadi penambah
jumlah kebaikan dengan melakukan kebaikan dimana saja dan kapan saja berada
pada siapa saja.”
Kita bisa memulai dari hal yang kecil dalam kehidupan kita
untuk menjadi agen penumbuh subur kebaikan. Lebih lagi di dunia telekomunikasi
yang semakin maju, informasi bertambah cepat. Hampir setiap orang menggunakan
media sosial dan menjadi produsen informasi sekaligus konsumen informasi.
Berapa banyak update status atau tweet yang dilakukan setiap hari? Alangkah
indahnya jika banyak status atau tweet yang memberikan pencerahan, solusi,
menjadi ‘obat’ bagi yang membutuhkan, menghadirkan kebahagiaan, dst. Selain
menjadikan pikiran dan perasan sendiri lebih fresh juga ada kemanfaatan
yang diambil orang lain.
Mungkin tidak banyak orang yang serius merenungkan atau
menghitung dampak dari komunikasi di media sosial. Jika setiap hari setiap
orang pengguna facebook di Indonesia yang jumlahnya mencapai 69 jutapada tahun 2014 itu ada separuhnya yang update status negatif, berarti ada 39
juta getaran negatif. Jika getaran negatif yang ditularkan dan dikonsumsi dalam
setahun saja, apa yang kira-kira akan terjadi? Mungkin pula, tidak banyak orang
yang menggunakan kesempatan media sosial sebagai sarana berbuat kebaikan.
Barangkali lebih banyak mereka yang “curhat”, mengeluh, melampiaskan
kelelahannya, kekesalannya, dan hal negatif lain yang tidak bisa tersolusikan
di dunia nyata. Andai orang menyadari peluang amal kebaikan dan dampak positif
dari penumbuh subur kebaikan, pastinya orang akan lebih memilih membiasakan
diri berbuat kebaikan di dunia maya dan nyata.
Untuk ilustrasi. Misalnya ada seseorang yang memberikan
update status positif dan ternyata dari ribuan temannya ada yang mengalami
permasalahan. Isi status positif tersebut menjadi pencerahan bagi orang yang
mengalami permasalahan. Setelah selesai buka facebook, emosinya menjadi
positif, bertemu teman dia tersenyum, dan dia menjadi terinspirasi berbuat
baik, pastinya ada pahala kebaikan bagi orang yang telah mencerahkan melalui
status facebook tadi. Tentu kita juga ingat bahwa ucapan bisa menjadi
doa. Tentunya kita juga ingat kalau tidak bisa berkata baik, lebih baik yang
diam. Memhahami hal tersebut, sudah saatnya untuk menjadi agen penumbuh subur
kebaikan, di dunia maya sekalipun. Semoga tumbuh suburnya kebaikan akan membawa
dampak kebaikan bagi diri sendiri dan banyak orang. Selamat berkebaikan.
0 komentar:
Post a Comment