Tuesday, February 17, 2015

Membangun Brand Diri

Saya kira hampir setiap kita sudah pernah mendengar kata brand. Kata lain dari brand adalah merk. Cobalah ingat-ingat, pesawat apa yang menurut anda paling baik pelayanannya? Itulah nama brand. Hal apa yang paling berkesan bagi anda?  Itulah citra atas nama brand tersebut. Sekarang, coba ingat-ingat sahabat yang paling anda sukai? Hal apa yang membuat anda terkesan dengannya? Atau pernahkan anda meminta orang terdekat anda untuk menyebutkan beberapa kata yang mengesankan diri anda? Itulah citra dari diri anda. Secara sederhana, saya menyebutnya sebagai brand diri. Lalu, bagaimana membangun brand diri?
Berikut ini “mainan” mustappsworld tentang brand diri. Bisa dicoba di sini. Saya mencobanya dan hasilnya bagus. Semoga itu kenyataan ya, namanya juga “mainan”.

Brand buka sekedar citra tetapi juga kenyataan. Citra berkaitan erat dengan persepsi sedangkan kenyataan merupakan realitas yang sesungguhnya. Ambilah contoh, misalnya sebuah warung dinamai pemilikinya “Warung Enak”. Jika hampir semua pengunjung memiliki kesan bahwa warung tersebut benar-benar masakannya enak, berarti brand bukan lagi citra tetapi kenyataan.
Membangun brand diri butuh proses. Proseslah diri sebaik mungkin sebagaimana citra yang ingin diraih. Cobalah renungkan, apa yang ingin dikatakan orang-orang terdekat anda jika mereka berbicara jujur dan apa adanya? Jika mau lebih dalam lagi, apa yang ingin anda katakana jika di akhirat anda ditanya tentang segala yang anda lakukan di dunia? Memulai dari tujuan akhir menjadi titik poin penting dalam membangun brand diri. Bukan sekedar membangun diri agar sesuai dengan kesan orang tetapi juga value terdalam bagi kehidupan. Cobalah renungkan, nilai apa yang anda pegang erat dalam kehidupan ini?
Meminta masukan-masukan dari sahabat dan orang-orang terdekat juga bisa menjadi jalan untuk membangun brand diri. Orang lain terkadang lebih bisa menggambarkan diri kita ketimbang diri kita sendiri. Bisa jadi kitanya sudah merasa baik tetapi bisa jadi orang lain melihatnya berbeda. Orang lain mungkin saja lebih menangkap emosi kita dibandingkan maksud yang ingin kita sampaikan.

Membangun brand diri sebenarnya bukanlah tujuan akhir. Hal terpenting adalah usaha tulus kita untuk selalu melakukan yang terbaik dalam setiap kesempatan. Berusaha terbaik dan biarkanlah Allah SWT yang memberikan penilaian. Karena hidup adalah beribadah dan menghamba padaNya. 

0 komentar:

Post a Comment