Sunday, May 3, 2015

Serulah Pada Kebaikan dengan Kelembutan

Saya tertarik untuk mencermati kembali pesan ustadz saya tentang lemah lembut. Suatu kali, beliau menasehatkan tentang arti penting lemah lembut. Rasulullah SAW merupaka seorang yang lemah lembut dalam bertutur dan bersikap. Sikap lemah lembut tersebut yang menjadikan banyak orang menyukai beliau. Islam sendiri merupakan agama yang penuh kasih sayang. Sebuah rahmat dari Allah SWT adanya sikap lemah lembut dan jiwa penuh kasih sayang.


Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu*. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”, QS Ali 'Imran: 159
Sikap lemah lembut mampu menundukkan jiwa manusia, mendekatkan orang-orang, dan mendatangkan banyak kebaikan. Orang yang lemah lembut senantiasa terbuka untuk memaafkan kesalahan orang lain bahkan memohonkan ampun pada Allah SWT. Selain itu, lemah lembut ditunjukkan dari keterbukaan akan ide-ide orang lain, khususnya dalam perkara dunia. Karena itulah, orang yang lemah lembut senantiasa mengutamakan musyawarah. Tidak ada dominasi, masing-masing orang ditempatkan sebagai pribadi yang memiliki ide berkualitas, pengambilan keputusan diambil dengan kesepakatan bersama.

Bagi anda yang ingin mengundang saya jadi pembicara, bisa langsung kontak ke 085 737 578 678



Lawan dari lemah lembut adalah sikap keras. Sikap lemah lembut didasari jiwa kasih sayang sedangkan sikap kasar didasari hati yang keras. Sebenarnya, kita semua diperbolehkan untuk bersikap keras terutama pada kekafiran. Sikap tegas memang perlu ditunjukkan ketika menghadapi kekufuran. “Untukmu agamamu dan untukku agamaku”. Dalam beragama, tidak selayaknya setengah-setengah. Proses menuju sempurna menjadi kewajiban untuk terus diusahakan. Dalam mengajak dan bersosialisasi, lemah lembut menjadi hal penting yang perlu diperhatikan.
Berapa banyak orang-orang yang bersikap kasar padahal sesama saudara sendiri? Bahkan ada orang yang sikap kasar sesama saudara tetapi seolah lemah lembut terhadap orang-orang yang jelas berlaku batil. Padahal sikap lemah lembut dan hati penuh kasih sayang yang menjadikan adanya persaudaraan dan persatuan. Persaudaraan yang kuat menjadikan hadirnya ketentraman hidup dan berlimpahnya rahmat dari Allah SWT.
Sebuah pelajaran yang menarik bagi kita tentang bersikap. Kita tahu bahwa Musa a.s pernah diperintahkan Allah SWT untuk menyeru, mengingatkan, mengajak Fir’aun yang melampaui batas. Musa sendiri tidak lancar berbicara, beliau gagap karena lidahnya kena bara. Dengan kegagapanya, Musa merasa takut jika kata-katanya tidak dipahami oleh orang lain sehingga pesan yang dimaksudkan tidak sampai. Beliau juga khawatir jika kegagapannya membuat orang lain marah karena tidak sabar menunggu kata per kata dari ucapannya. Karena itulah, beliau memohon agar didamping Harun (saudaranya) kala mendatangi Fir’aun.
Bagaimana Allah SWT memerintahkan Musa dan Harun untuk menyampaikan dakwah? Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas”, kata Allah SWT pada keduanya yang terabadikan dalam Al Qur’an surat Thaahaa ayat 43. Dalam ayat berikutnya, Allah SWT memberikan pesan agar Musa dan Harun berbicara dengan lemah lembut kepada Fir’aun, “Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut."
Seberapa jahatnya orang lain, mungkin orang lain tersebut membenci, bisa jadi sudah menolak kebaikan yang kita lakukan tetapi berbicara dengan lemah lembut menjadi sebuah cara yang tidak boleh ditinggalkan. Kala ingin berbicara kasar, ingatlah pesan Allah SWT pada Musa dan harun. Seberapa keraskah dibandingkan Fir’aun sehingga harus dikasari? Bukankah Allah SWT memerintahkan Musa dan Harun untuk berbicara lemah lembut padahal yang dihadapi adalah Fir’aun? Semoga Allah SWT jadikan hati kita penuh kasih sayang, sikap dan laku kita lemah lembut membawa ketentraman. Aamiin.   

0 komentar:

Post a Comment