Saturday, August 14, 2010

Say "Thanks", Get More Than: Mau Tambah Banyak? Berterima Kasihlah


“Wahai Musa, aku adalah seorang yang miskin dan hidup dalam kekurangan. Adakah saran untukku agar aku menjadi berkelimpahan?” terang si miskin minta penjelasan.

“Perbanyaklah syukurmu pada Allah,” jawab Musa dengan penuh keseriusan.

“Bagaimana aku bersyukur, keadaanku saja dalam kekurangan … “ dengan nada tidak puas, Yahudi miskin itu meninggalkan nabi Musa.

Dalam kesempatan yang lain, datanglah seorang yang bajunya bagus dan menampakkan serba kecukupan. Dia pun mendatangi Musa untuk meminta saran darinya.

“Wahai Musa, banyak kelimpahan yang Allah berikan padaku. Aku ingin sesekali merasakan menjadi orang biasa saja (miskin). Adakah saran untukku?” tanya ummat Musa itu.

“Janganlah engkau bersyukur,” saran Musa.

“Bagaimana aku bisa tidak bersyukur,
begitu Pemurahnya Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya padaku … “ beberapa waktu kemudian, orang kaya penuh kesyukuran itu pergi meninggalkan Musa.

Tahukah anda bagaimana perjalanan kehidupan kedua orang tersebut berikutnya? Orang pertama yang miskin dan merasa sengsara lagi pelit kesyukuran terus saja dengan kehidupan yang demikian. Orang kedua, sudah kaya lagi penuh kesyukuran terlanggengkan kekayaannya bahkan makin hari makin banyak kelimpahan yang didapatkan.

Tidak semua orang memahami arti penting dan betapa luar biasanya kesyukuran. Sebuah fasilitas bagi manusia untuk mendapatkan pertambahan nikmat. Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih," demikianlah Allah SWT menerangkan dalam QS Ibrahim ayat 7.

Bagi sebagian orang mengungkapkan kesyukuran bukanlah sesuatu yang mudah memang. Bahkan bisa jadi, menghadapi kebingungan hal apa yang semestinya layak disyukuri. Cobalah bereksperimen dengan berkirim sms ke 10 teman anda dan tanyakan, “Ada kabar bahagia apakah selama sepekan ini?” Rata-rata mereka kebingungan perihal sesuatu yang perlu dianggap sebagai kebahagiaan. Ada juga yang membalasnya, “Biasa-biasa saja.”

Tidak banyak yang menyadari betapa Allah limpahkan berbagai karunia pada diri seseorang. Nikmat iman, islam, kesehatan, jatah rejeki, jatah jodoh, berbagai keberuntungan, orang-orang yang begitu mengasihi, sahabat-sahabat yang bersemangat, keluarga, kenikmatan bisa berdo’a, kenikmatan bisa meminta, kenikmatan untuk menyadari betapa banyak nikmat Allah dst. Tidak semua orang merenungkan apakah yang didapatkan selama ini benar-benar karena usahanya atau sebenarnya Allah SWT yang paling berperan. Wajar jika kemudian Allah SWT menyindir manusia dengan pertanyaan retoris dalam QS Ar Rahman, Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” Buka dan renungkanlah isi surat tersebut dari ayat pertama sampai terakhir. Betapa Maha Pemurahnya Allah SWT (Ar Rahman).

Apakah yang anda lakukan jika ada dua orang kepada anda? Jika sulit berandai-andai, anggap saja keduanya anak anda yang umuran SD. Anak pertama anda beri uang Rp 5.000,- Dengan nada kurang puasa dia bergumam tetapi tetap menerima uang dari anda, ”Cuma Rp 5.000,- Lain dengan anak anda yang kedua, walaupun diberi uang Rp 4.000,- dia dengan senyum mengatakan, ”Terima kasih, ya.” Dan ternyata uang Rp 4.000,- tadi yang Rp 2.000,- ditabung, yang Rp 1.000,- diinfakkan ke masjid, dan sisinya untuk membelikan sesuatu untuk temannya. Kira-kira bagaimana perasaan anda terhadap keduanya? Manakah yang kira-kira anda merasa senang dan ingin menambahkan jatah uang saku padanya? Saya yakin, anak yang kedua yang akan anda berikan. Begitu kira-kira analogi lain dari kesyukuran.

Dalam forum rutin pekanan yang biasanya saya gelar bersama teman-teman di QMC, semakin banyak bersyukur maka semakin banyak pula nikmat yang didapatkan. Forum kami biasa disebut Quantum Motivation in Mind Happiness, pertemuan saling share dan mengungkapkan kabar gembiran selama sepekan sebelumnya dan mengungkapkan harapan selama sepekan ke depan. Ada juga forum on line, tim dalam QMC menyediakan pulsa telpon untuk saling mengabarkan berita gembira juga perencanaan ke depan. Secara personal, saya merasa banyak mendapatkan manfaat, ide, inspirasi, problem solving, dan tentunya makin banyak berita bahagia yang bisa dikabarkan. Anda tertarik dengan forum tersebut, saya yakin anda bisa membuatnya dengan teman dekat atau keluarga anda. Lakukanlah.

Bercerita tentang kabar bahagia bagi sebagian orang memang hal yang baru, ada juga yang merasa enggan khawatir dianggap pamer. Memilih orang-orang yang benar-benar dipercaya dan dekat hubungannya bisa mengatasi kekhawatiran tersebut. Oya, pernahkah anda merenungkan isi dari QS Adh Dhuhaa ayat 7 berikut, Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan.” Siarkan, beritakan, kabarkan, ceritakan, wujud kesyukuran. Ternyata ada ayat yang memerintahkah kita untuk melakukannya, bukan? Saya juga baru beberapa waktu ini menemukan ayat tersebut walaupun aplikasinya sudah lebih awal dilakukan.

Selamat merenungkan kenikmatan yang Allah SWT berikan. Selamat bersyukur. Selamat mendapatkan pertambahan nikmat yang lebih dari anda perkirakan. Sederhana saja, kira-kira hal apa dalam kehidupan anda yang ingin mendapatkan peningkatan maka salah satu caranya bersyukurlah, berterima kasihlah atas apa yang telah anda dapatkan sekarang. Good luck!

Pariman Siregar (Penulis Buku Master from Minder).
Terima kasih buat seseorang yang meyakinkan dan senantiasa memberikan semangat untuk tetap istiqomah dalam kehidupan.
Tidak ketinggalan buat mbak Tisa, obrolan pagi itu akhirnya menjadi tulisan juga.
Terima kasih buat seluruh pembaca Master from Minder, karena pembacalah, semangat itu jadi semakin menyala dan membara.
Thanks for my mastermind in Quantum Motivation Center; Fifi, Yekti, Fery, dan Wahyu Septiarki. Juga ibu Farida Hidayati yang menjadi patner sharing dan berbagi.



6 comments:

  1. Salam kenal dari komunitas keluarga miskin. Semoga berkenan mengunjungi blog kami untuk menyumbang kesempatan meraih masa depan yag lebih baik dan harmonis.
    Terima kasih

    ReplyDelete
  2. Salam kenal juga dari saya. Blog yang inspiratif isinya. Selamat meraih masa depan yang lebih baik dan harmonis.
    Salam MASTER!

    ReplyDelete
  3. Great Note !
    I love this one...

    salam kenal
    dari isworo rizqi

    ReplyDelete
  4. @Episodeku; salam kenal juga..saya tunggu share inspirasinya..:)

    ReplyDelete
  5. Menolong, sejatinya bukanlah kamu memberi bantuan kepada seseorang hingga dia berhasil lepas dari masalahnya. Menolong, sejatinya adalah ketika kamu berhasil menginspirasi dia untuk berani bangkit menolong dirinya sendiri..

    ReplyDelete