Tuesday, July 27, 2010

Seberapakah Expert Anda?

...Sekian buku, materi, pelatihan (apalagi ya?) telah didapati| Namun bertanyalah pada diri sendiri tentang spesialisasi yg telah anda miliki| Jika orang berpendapat tentang diri anda maka apa yg mereka katakan tentang anda? | What expert do you have?|...

Udara dingin malam itu tidak seperti biasanya. Api unggun pun dinyalakan. Sepuluh ribu pasukan Qurays bertarung dengan dinginnya malam di perbatasan Madinah. Jumlah pasukan yang jauh lebih banyak dibandingkan seluruh penduduk Madinah termasuk anak-anak, wanita, dan orang tua. Sepertinya, mereka memang sudah kelelahan fisik dan mental melawan strategi Khandaq kaum muslimin. Dalam kebisuan dan keremangan malam itulah, Huzaifah ibnul Yaman mengendap-endap menantang maut. Bagaimana tidak menantang maut? Bayangkan seandainya anda adalah Huzaifah, apa yang kira-kira anda rasakan? Mungkin jantung anda berdebar kencang, tubuh berkeringat dingin, buku kudu berdiri.

Di antara penjaga yang lalu lalang, matanya menangkap Abu Sufyan yang sedang memanasi tubuhnya. Posisi yang memungkinkan Huzaifah untuk membunuh Abu Sufyan. Kesempatan yang langka sebenarnya, dia teringat pesan Rasulullah SAW bahwa tugasnya hanyalah memperhatikan kondisi musuh dan mengabarkannya bukan untuk yang lain.

Malam semakin larut, entah dari mana tiba-tiba badai gurun menggulung perkemahan pasukan Qurays. Dalam kepanikan itulah, Abu Sufyan memerintahkan agar setiap prajurit harus mengenal kanan dan kirinya. Dia khawatir jika ada mata-mata yang masuk. Lalu, tahukah anda apa yang dilakukan Huzaifah? Dia cepat-cepat memegang tangan orang di kanan dan kirinya serta menanyakan nama mereka. Cerdik, lihai dan Huzaifah pun berhasil membawa kabar gembira pada Rasulullah di keesokan harinya. Pasukan Qurays kocar-kacir oleh badai dan memutuskan kembali ke madinah.

I want to talk about benchmarking. Banyak pelajaran yang bisa ditarik dari kisah perang Khandaq; mulai dari autosugesti, afirmasi, visualisasi, pengambilan keputusan, dan berbagai konsep pengembangan SDM juga organisasi. But in here, I want to talk about bencmarking or qualties of an expert. Bencmarking berhubungan dengan spesialisasi dimana spesialisasi tersebut tidak dimiliki orang lain. Jika sudah lekat dengan dirinya maka spesialisasi tersebut akan melekat pada dirinya menjadi brand.

Mau tidak mau kita akan menyinggung tentang admire, core of potency, dan assosiation. Seseorang mahasiswa jurusan teknik sipil tentunya mustahil yang memahami dan ahli di semua mata kuliahnya. Seorang mahasiswa psikologi pun tidak kemudian serba tahu tentang berbagai bidang psikologi. Begitu juga jurusan dan bidang yang lain sebab begitu luas ilmu itu. Dengan demikian, pertanyaan yang mestinya direnungkan, “Anda ingin expert di bagian mana?” Sebuah pertanyaan yang akan menuntun seseorang pada 5, 10, 20, 40 tahun kemudian bagaimana dia ingin dikenal publik.

Admire adalah tentang impian anda terhadap keahlian yang anda miliki. Seperti Habiebie yang ahli dalam bidang pesawat pun beliau lebih dikenal expert mengenai retakan peswat sehingga dikenal dengan Mr.Creacker. Umar pun ternyata lebih expert sebagai Khalifah sehingga Rasulullah tidak pernah menjadikan Umar sebagai komandan perang, mata-mata, utusan, juru runding dst. Memang demikian, mungkin anda pernah mendapati pembicara yang anda hubungi menolak karena merasa temanya tidak sesuai dengan beliau? Itulah orang memahami tentang expert. Jika boleh diibaratkan mobil maka mobil seperti apa menggambarkan diri anda? Mobil yang serba muat apa saja atau mobil yang elegan lagi dikenal dengan brandnya yang spesial? Putuskanlah terlebih dahulu expert seperti apa yang anda inginkan. Dengan memahami poin pertama ini maka anda akan cepat mendapatkan insight untuk poin kedua.

Poin kedua adalah tentang core of potency. Setiap orang memiliki keunikan yang tidak orang lain punyai. Dengan demikian, tidak perlu ragu untuk menjadi expert dengan membayangkan anda harus berkompetisi dengan banyak orang. Saya katakan berkompetisi bukan berarti memperebutkan satu posisi, kedudukan, status secara beramai-ramai. Namun, berkompetisi adalah melawan segala keterbatasan dan sikap mental negatif dalam diri sendiri. Selanjutkan dia mengembangkan potensi unik yang dia miliki. Jika anda merasa tidak memiliki potensi unik barangkali karena selama ini lebih banyak berandai-andai menjadi orang lain. Diamlah sejenak, renungkan masa lalu anda, prestasi yang pernah anda raih dan temukanlah semangat dan potensi anda di sana. Bisa juga anda membangun admire berangkat dari minat yang anda gandrungi dan anda ingin kembangkan.

Poin terakhir adalah assosiation. Sebuah istilah yang berhungungan dengan penilaian orang terhadap sesuatu. Cobalah anda minta teman anda untuk mengungkapkan kesan mereka tentang anda. Kesan yang orang lain berikan secara spontan itulah yang dimaksud assosiation. Apa yang orang sebut ketika kita mengatakan air minum kemasan? Apa pula yang orang sebut jika kita mengatakan sepeda motor? Semuanya bisa terjadi demikian karena kesan sudah masuk jauh ke dalam belief system publik. Tingkat tertinggi dari brencmarking adalah pengakuan publik atas expert yang anda miliki tanpa anda mengklaimnya. Anda mengatakan sebagai inspirator nomer 1 Indonesia tetapi publik tidak mengakuinya berarti expert anda belum apa-apa. Menjadilah benar-benar expert bukan merasa expert. Selamat Menapaki Hidup Menggapai Kesuksesan!


Pariman Siregar (Penulis Buku Master from Minder).
Terima kasih buat seseorang yang meyakinkan dan senantiasa memberikan semangat untuk tetap istiqomah dalam kehidupan.
Tidak ketinggalan buat mbak Tisa, obrolan pagi itu akhirnya menjadi tulisan juga.
Buat ust. Fauzil Adzim, jazakallah atas choaching public speaking-nya.
Terima kasih buat seluruh pembaca Master from Minder, karena pembacalah, semangat itu jadi semakin menyala dan membara.
Thanks for my mastermind in Quantum Motivation Center; Fifi, Yekti, Fery, dan Wahyu. Juga ibu Farida Hidayati yang menjadi patner sharing dan berbagi.

0 komentar:

Post a Comment