Monday, May 3, 2010

Cemburu Dibuatnya

Salam hangat dari saya. Kali ini seri Quantum Motivation for Love Beyond menghadirkan tulisan, “Cemburu Dibuatnya.” Setelah tulisan sebelumnya; “Resonansi Hati, Kimia Cinta, Membersamai Pasangan Visioner, Wanita Termahal Maharnya dsbz” mendapat respon positif dari para pembaca. Terima kasih atas feedback baik dalam bentuk komentar maupun masukan lewat message.

Mengutip tulisan dalam Resonansi Hati, “Cinta itu adalah energi.”
Ya, energi cinta itu pula yang menjadikan saya berusaha memampukan diri untuk menuliskan artikel kali ini. Memampukan diri? “Ya, mereka yang sedang dilanda cinta memiliki energi yang luar biasa,” begitu isi lain Resonansi Hati. Cinta kepada siapa, mas? Mungkin pertanyaan seperti itu terlintas begitu saja. Cukup saya jawab, “Saat disebutkan namanya, bergetarlah hati si pecinta.”

Baiklah, pastinya sudah tidak sabaran ingin mengetahui tulisan “Cemburu Dibuatnya.” Ijinkan saya mengawali tulisan ini dengan pertanyaan refleksi. Pernahkan anda cemburu kepada seseorang? Mungkin karena perhatiannya beralih pada seseorang yang lain. Dan siapa sih yang tidak ingin terus mendapat perhatian lebih? Setiap insan suka diberi perhatian. Setiap insan? Ya, setiap insan (dalam bahasa Arab menunjuk jenis; yang laki-laki, perempuan, tua, muda dsb) suka untuk diperhatikan, didengankan. Perhatian adalah salah satu wujud dari pengakuan akan eksistensi. Jika dalam teman kelompok diskusi, hanya anda yang tidak disapa, itu namanya anda di la nause (Bahasa Jerman dari diabaikan). Apa bedanya anda ada dan tiada?

Begitulah ketika seseorang merasa cemburu. Mereka merasa seakan tidak diakui, tidak dianggap. ”Kurang apa lagi saya? Semua sudah saya lakukan untukmu?” begitukan? Mereka yang dilanda cemburu akan mencari perhatian lebih, jika tidak berhasil bisa saja jadi ngambek, cuek. Teringat saat marah-marahan? Ingat dalam Islam dalam tiga hari sudah mensti damai kembali.

”Lebih pencemburu mana wanita dan laki-laki?” Pertanyaan yang tidak akan terjawab sampai kapanpun. Lebih baik menjadi orang yang banyak menjadikan orang lain cemburu daripada menjadi pencemburu.

Mereka yang memiliki hal-hal spesial, umumnya mudah memancing kecemburuan orang lain. Itulah uniknya, ada semacam rasa kehilangan ketika perhatian dialihkan. Ada semacam rasa tenang bila diperhatikan seseorang yang memiliki hal spesial yang tidak sembarang orang memiliki. Hal yang demikian pernah pula dirasakan oleh Aisyah, wanita dipanggil Rasulullah ”yang pipinya kemerah-merahan.”

“Sebaik-baik wanita (langit) adalah Maryam binti Imran, dan sebaik-baik wanita (bumi) adalah Khadijah binti Khuwailid,” demikian Rasulullah sebutkan. Entah apa rahasia keduanya. Namun yang jelas, Aisyah sempat dibuat cemburu karena perhatian spesial yang diberikan Rasulullah kepada Khadijah. Bagaimana tidak cemburu? Hampir setiap kali keluar rumah beliau menyebut dan memuji nama Khadijah padahal Khadijah sudah lama meninggal. Tidak hanya itu, suatu ketika Rasulullah menyembelih kambing dan tahukan anda bahwa beliau berpesan untuk mengirimkan sebagian dagingnya pada teman-teman Khadijah? Dalam posisi seperti Aisyah, wanita mana yang tidak merasa cemburu?

“Bukankah ia hanya seorang tua yang Allah telah menggantikannya untuk kakanda orang yang lebih baik darinya?” demikian nada cemburu Aisyah dengan penuh kepolosannya. Rasulullah mengakui bahwa Khadijah merupakan sosok terbaik diantara para istri beliau. Khadijah berhasil menunjukkan peran idealnya sebagai seorang istri yaitu menemani suami dalam suka dan duka. Dia beriman ketika orang-orang ingkar, dia membenarkan ketika orang-orang mendustakan, dia membela dengan hartanya ketika orang-orang menghalangi dakwah beliau, dan hanya dari Khadijah, Rasulullah dikarunia anak.

Sesuatu dalam diri yang tidak orang lain miliki, itulah yang memancing kecemburuan. So, menjadikan diri memiliki hal spesial disbanding orang lain adalah kuncinya. Apalagi setiap hari senantiasa membuat kejutan yang membanggakan dan orang lain tidak pernah pikirkan. Bersiaplah anda akan menjadi orang yang dicemburui banyak orang. Siapa yang tidak cemburu dibuatnya jika orang tersebut beralih perhatian?


Pariman Siregar (Penulis Buku Master from Minder) untuk QMC for Love Beyond.

2 comments:

  1. Jika berani mencintai.. maka harus sudah siap menyediakan ruang yg dsebut sakit hati. Terutama krn cemburu itu.. Andai bs seperti Aisyah ra. biar cemburu, beliau tetap profesional merawikan hadist2 tanpa mengurangi/menambahkan. meskipun hadist tsb bkaitan dgBunda Khadijah ra. Subhanallah..

    ReplyDelete
  2. Wab mantab sekali untaian kata-katanya...Mudah2an bisa seperti Aisyah yang tetap profesional..

    ReplyDelete