Saturday, April 3, 2010

Resonansi Hati: Adakah Cinta di Sana?

Lumrah ketika bercerita tentang cinta, terlintas di dalam dada akan sebuah nama. Apalagi mereka yang memiliki istilah pacaran dalam kamus percintaan. Setiap kesempatan pastinya nama itu disebut-sebutkan. Mereka yang memilih jalan aman tanpa pacaran sebelum nanti pernikahan pun bisa jadi ada nama yang disimpan. Hak setiap orang untuk menentukan pilihan pasangan cintanya.

Cinta itu adalah energi. Ya, mereka yang sedang dilanda cinta memiliki energi yang luar biasa. Perjalanan penuh onak dan duri pun akan ditempuhi; lembah, bukit, gunung pun didaki; sungai,
lautan diseberangi. Demi cinta seseorang bisa melakukan hal lebih melampaui batas kewajaran kemampuannya. Karenaitulah cinta dikatakan menggerakkan.

Bentuk lain cinta adalah getaran. Apapun partikel di jagad ini, jika dia dipecah hingga tingkat paling kecil dari partikel inti atom, kita akan temukan ruang kehampaan. Seperti keadaan sebelum planet-planet terbentuk, di sana hanya ada ruang kosong. Ruang kosong itu tidak benar-benar hampa tetapi berisi getaran. Dalam ilmu fisika dikenal proses terjadinya planet-planet ada tahapan nebula. Seperti asap menggumpal semakin lama semakin solid karena adanya energi tarik menarik dari getaran-getaran tadi.

Sebagaimana sifat getar, dia mampu menggetarkan benda lain yang memiliki frekuensi yang sama. Resonansi dalam istilah fisikanya. Getaran dawai hati memiliki kemampuan untuk menggetarkan dawai hati yang lain. Kerena itulah, mereka yang saling mencinta mampu merasakan apa yang dirasakan pasangan cintanya. Saat disebutkan namanya, bergetarlah hati si pecinta. Semakin lama berinteraksi, semakin sifatnya mendekati satu sama lain. Lihat saja mereka yang sudah lama berkeluarga. Dalam pertemanan, seseorang biasanya juga memilih teman yang memiliki kesamaan-kesamaan. Kesamaan hobi misalnya. Benar demikian? Getaran jiwa akan menarik hal-hal yang sama karena getaran itu beresonansi. Pernahkah menginginkan dihubungi seseorang, beberapa waktu kemudian seseorang tadi sms atau telpon? Itulah salah satu tanda hati itu beresonansi. Adakah getar cinta di sana?

Lalu bagaimana fenomena yang sering kita dapatkan berkaitan dengan putus hubungan? Banyak orang yang menyimpan sebuah nama dalam hatinya padahal ketika ditanya, “Seandainya ada orang yang lebih baik dibanding si dia dan dia melamar anda, apakah anda menerimanya?” Umumnya orang rela meninggalkan pacar mereka sekarang. “Siapa yang tidak mau mendapatkan yang lebih baik?” begitu alasan sederhana mereka. Sederhana konsepnya, kembali pada getaran dan resonansi. Dalam kaca mata getaran berarti getaran mereka sudah tidak beresonansi. Dengan kata lain, frekuensi mereka sudah berbeda mungkin karena ada kenaikan frekuensi. Dipaksakan bagaimanapun jika frekuensi sudah berbeda bahkan bersebrangan maka tidak akan mungkin di pertemukan dalam kelanggengan.

Membesarkan medan frekuensi untuk menarik yang diinginkan sepertinya merupakan pilihan terbaik. Teman dan pacar yang sekarang merupakan cerminan getaran dalam diri seseorang. Jika ingin mendapatkan yang lebih baik maka besarkan medan getaran dan naikkan levelnya. Di sinilah hukum kesetaraan akan kelihatan. Dalam agama disebutkan, “Laki-laki baik untuk wanita yang baik, laki-laki yang tidak baik untuk wanita yang tidak baik. Begitu pula sebaliknya.” Pusatkan diri untuk meningkatkan medan frekuensi maka yakinlah sudah ada orang yang menunggu di level frekuensi berikutnya. Itu jika seseorang ingin mendapatkan teman, pasangan ideal yang diinginkan. Kimia Cinta Rumah Tangga.

Adakah kisah resonansi hati yang anda alami?
Silahkan sharing dan berbagi.

2 comments:

  1. betuuulll...

    pernah kok, apalagi saya punya sahabat yg sinkron banget. kalo saya ngomong A, dia ngomong, eh pas banget aku lg mikirin A jg. kayak gitu deh :D

    ReplyDelete
  2. Wah, sampai kayak gitu ya resonansi hatinya...Tetap semangat untuk meresonansi dalam pengembangan diri menuju hal lebih baik..:-)

    ReplyDelete