Friday, August 8, 2008

Sang Penakluk

Ada rimba raya yang menghadang manusia-manusia yang mendeklarasikan hidupnya untuk menjadi pengukir prasasti. Rimba itu hampir-hampir belum ada jalannya. Olehkarena itu, perlu dirintis sedikit demi sedikit, bertahap sebagaimana tahapan yang manusia lalui sampai menjadi seperti sekarang (janin, bayi, anak-anak, dewasa, tua).
Taruhlah tujuan sudah ditetapkan, maka tahapan selanjutnya adalah membangun jalan-jalan menuju ke sana. Langkah-langkah kecil tetapi terarah dan terencana dengan baik. Tidak perlu buru-buru dalam menilai tingkat keberhasilannya. Banyak yang pesimis dan mandeg karena terlalu dini memutuskan gagal. Ada juga yang terlena karena mengira sudah sampai puncak pendakian kesuksesan.
Perlu diingat bahwa success is journey. Artinya langkah-langkah kecil entah sukses atau gagal merupakan bunga-bunga yang semakin memperindah perjalanan kesuksesan itu. Kegagalan ataupun kesuksesan kecil itu bisa dikatakan menjadi syarat wajib yang harus dilalui setiap orang. Hanya yang menjadi penentu adalah sejauhmana keyakinan dan daya tahan mereka. Ibaratkan seseorang membeli bensin di POM Bensin dan dia sedang mengantri. Pada gilirannya pastilah dia akan mendapatkan. Namun, apabila dia tidak sabar, boleh jadi dia pergi sebelum mendapat bensin.
Kenapa ibaratkan mengantri? Ya, mengantri. Yakinkah bahwa Tuhan menciptakan dunia seisinya diperuntukkan bagi manusia? Kalau luasnya lautan itu adalah berbagai kesuksesan yang bisa diraih manusia, maka tergantung seberapa banyak yang manusia usahakan untuk mengambil airnya. Ada manusia yang mengambil dengan sendok tetapi mau mengisi ember (pengemis dan sejenisnya). Berapa lama yang dia butuhkan? Ada juga manusia dengan mendayakan berbagai potensinya menciptakan alat dulu, pompa air (para pengusaha). Dia menggunakannya untuk mengambil air di laut. Berapa banyak yang bisa dia ambil?
Ingatlah semua usaha itu memerlukan fokus. Ada sebuah pepatah yang mengatakan, “Kalau anda memanen padi dan bertemu belut, maka ambilah belum itu. Namun jangan anda lupakan padinya.” Ada hal-hal kecil yang menjadi godaan ketika seseorang menempuh usaha dalam mewujudkan apa yang dicita-citakannya. Hal-hal sepele itu jangan sampai mengalihkan fokus perhatian pada tujuan utama yang ingin diraih.
Ada banyak cara dan jalan untuk sampai pada dermaga cita-cita. Kadang-kadang kegagalan lebih karena jalan atau cara yang tidak pas. Kalaulah kesuksesan itu masih digembok dan ditutup rapat, maka bukalah terlebih dulu dengan kunci yang pas. Setelah itu, doronglah pintu itu.
Gembok itu berupa sikap mental yang tidak mengarah pada kesuksesan (malas, suka menunda, tidak terencana). Sedangkan pintu itu berupa usaha seseorang dalam meraihnya. Bukalah sikap mental yang membelenggu diri anda. Jadikanlah lebih terang dan dekat lagi cita-cita yang anda ingin raih dengan usaha yang sebanding. Buka dulu gemboknya, hancurkan.

2 comments:

  1. Sepakat, ni bang. Tapi sepertinya kita mesti banyak belajar dan membuka sejarah nabi. Saat bulan Ramadhan tanggal 17, di padang pasir lagi berperang. Itu perang Badar, 300 lawan 10.000, ya. Belum apa-apa kita, sudah mengeluh. Semangat !!!!!!xprv

    ReplyDelete
  2. Perang mu'tah pasukan muslim 3000 orang
    pasukan 200.000!
    pertolongan Allah pasti dekat!!

    ReplyDelete