Tuesday, January 21, 2014

Pengantar Buku, "Bismillah, Kami Menikah"


Penemuan Cinta,
Seperti oksigen, bisa dirasakan segarnya tapi tak terlihat. Dia ada dalam setiap tarikan nafas kita. Mengalir dalam setiap aliran darah kita. Siapapun membutuhkannya. Begitulah cinta.

Cinta dan kehidupan seperti tubuh dengan ruhnya. Tubuhnya adalah kehidupan sedangkan ruhnya sebagai cinta. Tuhan memerintahkan kita semua untuk selalu mengawali perbuatan baik dengan mengucap “Bismillahirrahmaanirrahim”. Menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tuhan ingin agar dalam setiap tindakan baik yang dilakukan manusia merupakan cerminan kasih dan sayangNya.

Setiap yang ada di dunia ini Tuhan ciptakan berpasang-pasangan, demikian juga manusia. Ada siang, ada malam; ada laki-laki, ada perempuan; ada tampan, ada cantik; ada kanan, ada kiri dst. Seolah nampak berbeda tetapi tidak semua yang berbeda bertentangan. Dengan rasa kasih sayang, kita akan menemukan bahwa apa yang tampak berbeda itu, Tuhan hadirkan untuk saling melengkapi dalam kehidupan. 


Setiap manusia lahir dengan jodohnya masing. Hanya saja, Tuhan tidak memberi tahukan pada kita sedari awal. Tuhan letakkan pada tempat yang berbeda. Tuhan bisa saja menghadirkannya ke dunia berbeda waktunya.Tuhan perjalankan manusia hingga akhirnya Tuhan satukan dalam pernikahan penuh keberkahan. Dari situlah kita belajar bahwa niat hanya untuk beribadah padaNya yang paling utama. Selisih usia, jarak, budaya, dan realitas kehidupan hanyalah sebuah realitas yang hendaknya tidak menjadi permasalahan jika memang sudah jodoh.

Saya selalu yakin bahwa setiap doa akan menemukan pengabulannya. Setiap penantian akan Tuhan pertemukan dengan yang dinantikannya. Setiap hati akan menemukan pasangan hatinya. Setiap cinta akan menemukan muara cintanya.  Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”, begitulah sebagian doa saya yang saya kutip dari Al Qur’an surat Al Furqaan ayat 74.

Saya percaya wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik. Hanya dengan terus memperbaiki diri, menyiapkan diri, dan melayakkan diri sebaik-baiknya jalan mendapatkan yang terbaik. Saya percaya ketika saya menjaga diri sebaik-baiknya; ada seseorang yang sudah Tuhan siapkan menjadi jodoh saya juga melakukan hal yang sama. Saya yakin ketika bangun malam dan bermunajat memohon dipertemukan di satukan dengan pasangan hidup saya; ada seseorang yang Tuhan sudah siapkan melakukan hal yang sama. Saya belum bertemu dengannya tapi bisa jadi sudah jatuh cinta. Saya dengannya memang masih berjarak (dulunya) tapi itu saya dengannya tidak terpisah.

Tuhan sengaja tidak memberitahu bagaimana dan kapan pertemuan saya dengan jodoh saya. Hanya keyakinan bahwa Tuhan Maha Baik dan akan memberikan yang terbaik. Tuhan sedang menyiapkan kejutan-kejutan kebahagiaan hingga setiap detail momentumnya menjadi kebahagiaan. Pertemuannya adalah kebahagiaan, prosesnya adalah kebahagiaan, kehidupannya adalah kebahagiaan. Begitulah yang saya rasakan.

Sampailah suatu kesempatan membahagiakan, dalam momentum yang tiada disangka-sangka, saya dipertemukan dengan seorang wanita yang spesial dalam hidup saya. Sekali bertemu, banyak hal yang membuatnya merasa cocok. Semakin hari semakin kuat lalu melalui doa akhirnya saya memohon petunjuk dan yakin dia jodoh saya.

Awalnya cinta mungkin butuh alasan tetapi kemudian saya tahu bahwa cinta yang kemudian memberi banyak alasan. Alasan untuk berani, bersabar, kuat, bersungguh-sungguh, dan melakukan yang terbaik. Saya beranikan diri untuk menemui keluarga wanita tersebut untuk meminangnya. Sampailah keputusan bahwa pada tanggal 25 Januari 2014, kami bersatu dalam ikatan cinta melalui pernikahan suci dan mulia untuk membina rumah tangga.

Mohon doanya dari pembaca semua untuk kami untuk kelanggengan rumah tangga kami, agar keluarga kami menjadi keluarga sakinah mawadah warahmah, bahagia sejahtera, berlimpah, berkah, dan mensurga bersama, agar dikaruniai anak-anak dan cucu-cucu yang shalih dan shalihah.

 “Barakallahu laka baraaka ‘alayka wajama’a baynakumaa fii khair”, semoga Allah memberkahi kalian berdua dalam susah dan senang dan menghimpun kalian dalam kebaikan. Aamiin.

Special for you my love, Rizka Hayati

Pariman

This entry was posted in

1 comment:

  1. “Baarakallahu laka baaraaka ‘alayka wajama’a baynakumaa fii khair”.

    Baarakallah, mas P-man dan mbak Riska :)
    Buku baru, yaa..?

    ReplyDelete