Tuesday, May 1, 2012

Menulis! Menyejarahlah!


“Menulislah, maka engkau akan menyejarah”, itulah kalimat powerfull yang mendongkrak motivasi saya untuk berkarya dalam dunia kepenulisan.  Pesan mendalam dari guru saya, dulu saat belajar menulis. Bayangkan saja kalau ditanya begini, “Apa yang membedakan antara zaman purba dengan zaman sejarah?” Pastinya pada tahu semua bahwa zaman sejarah dimulai seiring manusia mengenal tulisan. Seolah guru saya ingin mengatakan, “Segeralah beranjak dari masa purbamu, segeralah menulis, karena dengan tulisan, zaman sejarah manusia diawali”. Benar-benar pandai guru saya membakar semangat para muridnya. 

Kalimat lain dan punya daya hipnotis adalah apa yang dikatakan Pramoedya Ananta Toer, Dalam sebuah karyanya, beliau menuliskan, “Menulis adalah bekerja untuk keabadian”.  Memang demikian adanya, banyak tokoh-tokoh yang mereka masih ‘hidup’ sampai sekarang melalui tulisan-tulisannya. Ide, gagasan, pemikiran, pandangannya abadi sampai sekarang bahkan menjadi ideologi dan ajaran. Pahamlah saya mengapa Ibnu Hajar Atsqolani begitu bersemangat untuk menulis walaupun sebenarnya sudah terlalu ‘terlambat’ dari hitungan usia. Itulah cara yang beliau pilih untuk mengabadi. Baik mengabadikan ilmu maupun mengabadikan amal. Kitab Fathul Bari beliau membuat saya geleng-geleng karena saat dijejer di rak buku, panjangnya satu depa, nyaris dua meter. Membuat tertantang untuk menuliskan? Sudah berapa lembar menulisnya?

Sebuah semangat lain yang menarik adalah ditetapkannya R.A Kartini sebagai pahlawan emansipasi wanita. Padahal, banyak pahlawan yang heroik bertempur di medan perang melawan kolonialisme. Tidak sedikit wanita yang berjuang melalui bidang pendidikan dengan membuat sekolah. Apa yang menjadikan R.A Kartini terabadikan sebagai pejuang emansipasi wanita? Jawabannya, karena pemikiran-pemikiran Kartini yang menjawabnya. Buah pikiran yang tertuangkan dalam Buku Habis Gelap Terbitlah Terang. Lagi-lagi menguatkan semangat untuk menulis. Ingin memperjuangkan emansipasi wanita? Abadikanlah ide dan buah karya dalam tulisan. 

Kupasan tentang semangat menulis ini mengingatkan saya pada sebulan terakhir. Biasanya dalam sebulan bisa menerbitkan beberapa artikel baik di FB, blog juga website dimana saya jadi kontributor tulisan. “Menulis sih memang menulis”, tetapi proposal riset yang ditulis bahkan sampai ada 3 proposal. Menulis presentasi mata kuliah. Cukup banyak kalau presentasi karena sempat jadi dosen untuk mata kuliah psikologi di sebuah kampus. Tulisan lain adalan presentasi seminar, training, dan bedah buku. Hampir setiap pekan sebagai seorang trainer dan penulis sudah selayaknya mendedikasikan diri siap panggil untuk berbagi. Di kampus Undip sempat berbagi di Fisip, RNB, Racana Diponegoro, workshop psikoterapi, workshop menulis; di Unair dipanelkan dengan dua Guru Besar, mengupas tentang pendidikan berkualitas; jadi tamu sebuah stasiun TV di Kota Semarang, Live membedah tema “Remaja Inspiratif”; ada kegiatan menyeleksi para calon penerima beasiswa dst. Hal minimal yang dilakukan dalam menulis akhirnya hanya tweet di @inspirasisegar dan status di FB Inspiring Man. Seolah ada yang hilang dalam diri jika biasanya menulis lalu berhenti. Ibaratkan aliran sumber mata air yang membentuk sungai dan sungai itu terbendung. Genangan airnya menjadi kurang jernih dan cara menjernihkan adalah dengan membuka bendungan, mengalirkan sebagaimana biasanya. Begitulah pikiran dan menulis. 

Satu lagi, ada sebuah Surat dalam Al Qur’an yang sangat menarik untuk di renungkan. Nama ayat itu adalah Al Qalam. Dalam Bahasa Indonesia bisa diartikan Surat Pena. Tahukah makhluk yang Allah SWT ciptakan pertama kali? Jelas bukan manusia. Makhluk yang pertama kali Allah SWT ciptakan adalah Qalam. Lalu Allah SWT perintahkan Qalam itu untuk menuliskan takdir-takdir yang Allah SWT tetapkan. Dari hal itu, semangat bagi kita untuk menuliskan ‘takdir’ kita di masa depan dengan menulis. “Tulis apa yang akan anda kerjakan dan kerjakan apa yang anda tulis,” begitulah pesan bijak yang familiar kita dengar. 

Salam Bahagia. Salam Berkelimpahan.
Silahkan kontak untuk sharing dan mengundang jadi pembicara.
Follow di twitter @inspirasisegar dan FB Inspiring Man
This entry was posted in

2 comments: