Monday, January 7, 2013

Berani Bermimpi [1] : Kuliah


“Terbatas bisa teratas? Yakinlah ANDA BISA! Jadikan keterbatasan sebagai spirit untuk melejit, berkelit di saat sulit, Pariman Siregar ini buktinya. Mengamalkan ilmunya untuk meluarbiasakan dirinya, MASTER from MINDER,” demikian Solikhin Abu Izzudin, Motivator dan Penulis Buku Best Seller ZERO to HERO dalam Cover belakang Buku MASTER from minder.

Saya masih ingat betul pertanyaan retoris ibu saya di penghujung kelas 3 SMA, “Nak, kamu jadi mau melanjutkan kuliah? Bapakmu tidak punya uang yang cukup.” Sebuah pertanyaan yang sebenarnya ingin mengukur sejauhmana tekad saya dalam mewujudkan cita-cita untuk kuliah. Jawaban dari pertanyaan ibu saya sekaligus sebagai penguatan atas kepercayaan diri beliau dalam memampukan diri membiayai kuliah saya. 

“Insya Allah, saya akan melanjutkan kuliah. Soal biaya, saya yakin ada jalannya.” demikian jawaban saya ketika itu. “Baiklah kalau begitu, ibu hanya bisa mendo’akan, semoga engkau diberi kemudahan,” balas beliau menguatkan keyakinan saya pastinya. Sekian tahun sudah berlalu. Sungguh menarik ketika pulang ke rumah. Rasa syukur itulah yang kami rasakan. Saat mengenang dialog-dialog saya dan ibu saya di penghujung SMA itu. Dulu sepertinya tidak mungkin terjadi tetapi sekarang semuanya telah terlampaui. Ada saja jalan saat kesulitan datang. Ada saja kemudahan ketika ada keyakinan ke-Maha Besar-an Tuhan, Allah SWT. 

“Semarang, Universitas Diponegoro dimanakah letaknya?” Saya, Yayan Satya Wardhana, dan temen saya Eko Saputro sama-sama pertama kalinya ke Semarang. Kami belum pernah datang ke sana apalagi naik bus sendiri. Berbekal secarik kertas rute perjalanan, kami berangkat bersama. “Terminal Banyumanik,” nama yang paling familiar di kepala saya. Alhamdulillah, kami sampai tujuan tanpa halangan bahkan mendapat banyak kenalan dan tempat penginapan. (Terima kasih temen-temen Rohis: Mas Agus Sugito, Mas Aris dan Pak Faris dkk). 

“Biaya kuliah, sumbangan akademik, buku-buku, biaya kontrakan lalu dari mana saya dapatkan?” Kepalang basah, semua sudah terlanjur, tidak ada gunanya mundur. Jalan satu-satunya adalah kuatkan tekad dan keyakinan, pasrahkan pada Tuhan. Benar saja, saya tidak mengira menjadi bagian dari kafilah mahasiswa penerima Beastudi Etos Semarang. Salah seorang dari sekian ribu penerima beastudi etoser di 11 PTN Indonesia ini. Tempat dimana saya mendapatkan pembinaan diri setiap pekan sekali selama tiga tahun. Bersama dengan teman-teman etoser, kami dibiayai kuliahnya, mendapatkan bimbingan setiap harinya, dan banyak hal yang kami dapatkan. (Terima kasih Pak Effendi Nugroho dan keluarga, terima kasih Beastudi Etos).

Sekarang, malu rasanya jika do’anya masih ‘minta-minta’ karena banyak kenikmatan yang telah dilimpahkan oleh-Nya. Saya teringat, awalnya bukan apa-apa tetapi banyak hal-hal dulu tidak mungkin sekarang semuanya begitu nyata. Berbagai pengalaman yang dulunya tidak mengenakkan ternyata sekarang asyik untuk diceritakan. Semuanya ternyata adalah proses pendewasaan yang diberikan Tuhan bagi seorang minder agar suatu saat menjadi MASTER. Mungkin anda adalah salah satu dari seorang yang berproses menjadi seorang MASTER itu. Mari kita berbagi dan saling menguatkan diri bahwa semuanya layak untuk menjadi sukses sekalipun kemampuannya terbatas. SALAM MASTER!!

www.parimansiregar.blogspot
FB: Inspiring Man
Email: pariman@mail.ugm.ac.id
Hp: 085 226 992 485
PIN: 321358C0

This entry was posted in

0 komentar:

Post a Comment