Tuesday, March 24, 2009

"Gatot Kaca" Demo Kritik Pendidikan Mahal

Minggu, 8 Maret 2009

"Gatot Kaca" Demo Kritik Pendidikan Mahal


SEMARANG, MINGGU - Puluhan mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, menggelar aksi mengkritik mahalnya biaya pendidikan, dengan menampilkan tokoh pewayangan Gatot Kaca yang diperankan oleh salah seorang peserta aksi, Minggu (8/3).

Aksi yang dilakukan para mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Bea Studi Etos tersebut digelar di kawasan Simpang Lima yang merupakan pusat keramaian di Kota Semarang. Aksi sengaja digelar di kawasan tersebut, karena kawasan Simpang Lima selalu dipadati ribuan orang yang menikmati liburan di hari minggu, sehingga aksi yang dilakukan akan menyita perhatian.

Pembina Bea Studi Etos, Pariman mengatakan, masyarakat dari kalangan tidak mampu banyak yang batal mendaftar di perguruan tinggi karena mahalnya biaya pendidikan. "Padahal sebenarnya mereka berkeinginan untuk kuliah," katanya.

Selain menampilkan tokoh Gatot Kaca, aksi simpatik lain dilakukan dengan menjual roti donat keliling Simpang Lima, sambil membawa kardus meminta sumbangan pada masyarakat sekitar.

Hasil sumbangan dan keuntungan penjualan roti donat tersebut akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Aksi ini juga bertujuan untuk menjelaskan pada masyarakat bahwa untuk menghadapi mahalnya biaya pendidikan dapat diatasi dengan berusaha mendapatkan beasiswa.

"Jadi, jangan menyerah dengan biaya pendidikan yang mahal, karena banyak beasiswa yang bisa didapatkan," kata mahasiswa Fakultas Psikologi Undip tersebut.

Menurut Pariman, banyak masyarakat miskin tidak tahu ada program-program beasiswa yang diberikan oleh berbagai pihak, salah satunya beasiswa dari Bea Studi Etos.

Agus Sugito, pembina Bea Studi Etos lain, mengatakan, tokoh Gatot Kaca tersebut sengaja dimunculkan karena memiliki nilai filosofi. "Karena saat ini masyarakat lebih menyukai tokoh-tokoh dalam sinetron dan kurang mengenal tokoh pewayangan," ujarnya.


http://regional.kompas.com/read/xml/2009/03/08/19472110/Gatot.Kaca.Jualan.Donat.Untuk.Kuliah

1 comment:

  1. iya lah dengan keadaan pendidikan yang sudah dijadikan ladang bisnis spt ini.
    katana wajib bljar 9 thn tapi kuq dipersulit.
    mau brapa orang lagi yang gak bisa akses pendidikan.

    ReplyDelete