Setiap kita pastilah
punya cita-cita. Segala hal yang menjadi harapan, keinginan, dan menjadi
semangat untuk mengusahakan serta bahagia ketika meraihnya. Impian adalah
bagian dari hidup seseorang. Karena impian, seseorang bangun, bergerak,
bertindak, semangat, selalu memiliki energi, dan alasan bertahan dalam keadaan
apapun. Kita sendiri bagian dari produk impian, yaitu impian orangtua kita.
Lihatlah segala hal baik di sekeliling kita, saya yakin segala yang kita temui
adalah bagian dari impian orang-orang. Mari bercita-cita!
“Beyond the dream: sebuah perjalanan menggapai cita”, itulah kiriman buku yang saya terima beberapa waktu lalu. Buku yang berisi kisah perjalan manusia biasa yang memiliki impian melampaui hal yang biasa dalam dirinya. Saya menjadi satu dari 21 orang yang mengisahkan perjalannya dalam menggapai impian dalam buku tersebut. Saya merasa belum apa-apa dibanding senior dan teman-teman saya dalam buku tersebut. Walaupun begitu, saya bersyukur bahwa saya selalu berani untuk bermimpi. Impian-impian itu pun sudah banyak yang menjadi kenyataan dan membuat saya semakin banyak bermimpi kembali.
Prof.Dr. Heri Hermasyah, S.T, M.Eng, guru besar Fakultas Teknik UI mengawali kisah perjalan
tentang meraih cita-cita dalam buku tersebut. Beliau merupakan guru besar termuda
pertama sejauh ini di UI. Beliau menjadi guru besar pada usia 37 tahun. Tentulah
pencapaian yang luar biasa bagi beliau. Semangat yang beliau sampaikan bahwa
siapa saja yang ingin menjadi orang yang sukses, setidaknya mesti memiliki tiga
hal penting. Tiga hal tersebut adalah isi hati dengan iman (keyakinan), isi
kepala dengan ilmu, dan isi tangan dengan kekuatan. Seiring kesuksesan
seseorang sudah seharusnya semakin besar dan semakin luas dampak positif yang
bisa dirasakan orang-orang di sekitarnya, masyarakat dan bangsa.
Sekarang cobalah
renungkan, apa cita-cita atau impian anda? Apa cita-cita anda untuk negeri
Indonesia?
Saya ingin share satu dari impian saya yaitu menjadi
penulis. Saya ingin menjadi penulis menjelang saya lulus dari S1. “Sebelum saya lulus, saya ingin
menulis buku”, begitulah
keinginan saya waktu itu. Saya tidak akan mengulanginya lagi membuat janji pada
diri sendiri sebagaimana janji tersebut. Seolah-olah saya ingin bilang bahwa
saya lulusnya setelah berhasil menulis buku. Saya baru menyadarinya setelah
lulus ketika merenungkan sebab saya lulusnya kelamaan ketika S1. Buku “Master from minder” menjadi buku pertama
yang saya tulis.
Saya belajar bahwa siapapun berhak untuk memiliki
impian dan siapapun bisa meraih impiannya jika impian itu mulia dan diusahakan
dengan usaha terbaiknya. Berikut beberapa buku yang saya tulis baik sendiri
maupun bersama; 1. Master from
minder (bisa sukses dengan kemampuan terbatas); 2. Bismillah, Kami Menikah; 3.
Goresan Tinta untuk Indonesia; 4. Beyond The Dream (sebuah perjalanan menggapai
impian). Sempat saya menulis ebook “Hipnotis
Cinta”dan beberapa tulisan lain berupa artikel ilmiah. Tulisan-tulisan saya
bisa ditemukan dalam webisite pribadi saya di sini. Salam sukses!
Kontak ke FB Inspiring Man
permintaan ngisi acara di tempat anda