“Kalau kita punya mimpi, niat
kita baik, insya Allah, Allah SWT akan bantu (mewujudkan mimpi itu)”, jawab dr.
Dewi Sartika penuh keyakinan dalam acara Hitam Putih Trans7 tanggal 25 Juli
2013. Sebagaimana biasanya, Deddy Corbuzier yang dikenal dengan seorang
mentalis membawakan acara Hitam Putih dengan sangat menarik. Dalam kesempatan
tersebut, Hitam Putih menghadirkan duo Dewi; pertama Dewi Sandra, seorang artis
sekaligus bintang film terkenal dan dr. Dewi Sartika, seorang dokter
inspiratif.
Saat itu saya tidak bisa menyaksikan acaranya secara live di TV sehingga mesti mencarinya di youtube. Alhamdulillah saya menemukan
tayangannya. Untuk Dewi yang kedua, dr. Dewi Sartika inilah yang saya tahu
orangnya. Kami sama-sama penerima Beastudi Etos di Universitas Diponegoro.
Setiap pekan biasanya ada agenda pelatihan soft
skill dari manajemen Beastudi Etos. Saya mengenal Dewi Sartika sebagai
orang yang cerdas, semangat, dan pekerja keras. Persis sebagaimana paparannya di
acara Hitam Putih, dr Dewi Sartika membiayai kuliahnya dengan kerja. Kiriman uang
dari ibunya yang hanya seorang penjual gorengan dan ayahnya seorang sopir taksi
hanya cukup untuk membayar kos. Sebagian kebutuhannya memang tercukupi dari
beasiswa yang diterima tetapi tentunya ada kebutuhan lain yang mengharuskannya
untuk bekerja; sebagai penterjemah bahasa Inggris ke Indonesia, membuka les
privat, jualan dst.
Selama tiga tahun, kami para penerima Beastudi Etos (17 orang) berinteraksi secara intens. Setelah itu, dalam momen-momen penting saja kami bertemu. Selepas menjadi penerima Beastudi Etos, saya dipercaya menjadi supervisor di Etos. Dalam acara “Etos for Indonesia”, dr. Dewi Sartika diundang sebagai salah satu pembicara talk show untuk memberikan semangat pada para pelajar SMA/SMK dari berbagai kabupaten di Jawa Tengah yang akan melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi. Benar-benar menginspirasi acara tersebut melihat antusiasme peserta yang datang dari berbagai sekolah di Jawa Tengah.
Sosok dr. Dewi Sartika menjadi inspirasi bagi siapa saja yang
ingin meraih impiannya walaupun terkendala keterbatasan ekonomi. Hal terpenting
adalah memiliki impian dan niat yang baik. “Apapun
jalannya, insya Allah, Allah SWT akan bantu, tidak usah takut, pasti ada
(jalannya)”, demikian tegas dr. Dewi Sartika dalam sesi terakhir Hitam
Putih Trans7 yang didampingi ibunya di depan dan ayahnya yang duduk di bangku
penonton. Kini, dr. Dewi Sartika bekerja di suatu daerah di Sulawesi. Mimpi
selanjutnya adalah menjadi dokter spesialis. Saya yakin, impiannya akan
tercapai dan menjadi inspirasi bagi banyak orang.
0 komentar:
Post a Comment