Showing posts with label Info Kegiatan. Show all posts
Showing posts with label Info Kegiatan. Show all posts

Sunday, April 30, 2017

Outbound dan Pelatihan di Kebun Teh Pagilaran

Hampir setiap instansi memiliki security. Security menempati posisi penting yang bertanggung jawab terkait keamanan. Tanggung jawab tersebut mengharuskan pribadi yang kuat dan tegas. Di sisi lain, pada instansi tertentu security “memiliki” peran layaknya front liner yang mengharuskannya bersikap ramah dan banyak senyum. Utamanya pada instansi yang bergerak dalam pelayanan publik. “Kesan terhadap security seolah saat pelatihan lebih banyak diajarkan tentang ketegasan (‘keras’) tetapi saya di sini ternyata ditugasi untuk melayani yang mengharuskan banyak senyum dan ramah”, demikian salah satu kesan dari seorang security di suatu instansi.


Tepatnya, 8 Oktober 2016 lalu saya kebagian untuk menyampaikan materi pada security Universitas Pekalongan. Tempatnya di kebun teh Pagilaran. Pagilaran merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Batang. Perjalanan sekitar 45 menit dari pusat kota kea rah selatan. Banyak orang memilih untuk ke Pagilaran guna menikmati udara segar dan hamparan hijau kebun teh di sana. Perkebunan teh yang sudah ada sejak zaman penjajahan kolonial Belanda. Pohon tehnya ada yang sudah berumur seratus tahun lebih.


Pagilaran menawarkan kesejukan dan kesegaran udara, sangat cocok untuk refreshing. Ada banyak penginapan dan rumah yang bisa disewa untuk keluarga. Cukup murah, rumah dengan 3 kamar tidur lengkap dengan dapur dan kamar mandi hanya kisaran 1 juta sehari semalam. Tersedia aula untuk acara gathering atau training yang juga bisa disewa.


Pagilaran bisa jadi salah satu alternatif untuk kegiatan pelatihan atau gathering. Hal tersebut sepertinya yang menjadikan alasan Alumni Fakultas Hukum Unissula Angkatan 80/81 memilih Pagilaran sebagai salah satu tempat untuk reunian pada 26 Maret 2017 lalu. “Reunian kali ini seru, paling seru dibandingkan sebelum-sebelumnya”, itulah salah satu kesan dari peserta. Kemasan acara yang menarik yang memberikan kesan tak terlupakan merupakan hal penting dalam acara reuni. Rektor Universitas Pekalongan merupakan ketua dari acara reuni tersebut dan berperan besar dalam kesuksesan acara.


Salah satu sesi acara yang menarik adalah outbound. Rangkaian permainan yang menjadikan semuanya bisa terlibat, aktif, dan tentunya ada nilai edukatif di dalamnya. Pilihan tempat permainan bisa di luar atau area terbuka sembari menikmati pemandangan sekitar dan udara yang segar. Bisa juga tempat permainan di dalam ruangan terkhusus ketika cuaca sedang hujan sehingga tidak memungkinkan diadakan di luar. Tentunya jenis permainan akan disesuaikan sehingga tetap mengena di hati peserta. Itulah yang kami usahakan, saya bersama rekan, seorang psikolog pendidikan Aji Cokro D. M.Psi, Psikolog. Pada akhirnya, sebagai diberi kepercayaan fasilitator belajar banyak hal dan harus siap membuat keputusan yang sigap di lapangan. (Pariman, M.Psi, Psikolog)

Saturday, April 29, 2017

Smart Parenting di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

Parenting atau pengasuhan merupakan tugas bersama antara ayah dan ibu. Parent(ing) – Orangtua (ayah dan ibu), bukan fathering (ayah saja) atau mothering (ibu saja). Namun demikian, konstruksi budaya dalam kehidupan bermasyarakat seolah memberikan tanggung jawab mengasuh dan mendidik anak lebih banyak pada para ibu. Ayah seolah (boleh) lepas tangan karena fokus dalam mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan materi bagi keluarga. Padahal, materi hanya bagian kecil dari tanggung jawab yang harus dipenuhi.

Banyak penelitian yang membuktikan bahwa ayah memiliki peran besar bagi perkembangan anak, baik aspek kognitif, afektif, motorik, dan sosial. Ada peran-peran tertentu yang tidak bisa digantikan dan bersifat melengkapi antara ayah dengan ibu. Peran penting pengasuhan bagi perkembangan anak utamanya pada awal masa anak-anak. Ada usia-usia yang disebut golden age, yaitu usia 6 tahun pertama. Pada usia tersebut, perkembangan otak (memori) berlangsung sangat cepat sehingga stimulasi yang tepat akan bermanfaat besar bagi perkembangan anak. Kenyataannya, tidak banyak orangtua tahu hal tersebut dan memahami apa yang seharusnya dilakukan, lebih-lebih “ibu-ibu muda” atau “ayah-ayah muda”. (Sampai saya membuat halaman "Psikologi Menjawab")


Orangtua dengan anak pertama umumnya belum lama dalam membangun rumah tangga. Kondisi ekonomi belum stabil, pekerjaan belum mapan, rumah ada yang masih ngontrak atau ikut orangtua, dan situasi penyesuaian lainnya. Keadaan tersebut bagi sebagian orang tentulah menyita sebagian besar waktu sehingga perhatian pada anak kurang. Bahkan, ada situasi pekerjaan yang membuat para ayah seolah tidak punya pilihan waktu untuk banyak berinteraksi dengan anak karena tempat kerja yang jauh. Tentunya tidak ada cara lain kecuali mengoptimalkan waktu yang ada ketika bersama keluarga secara kualitas. Quality time selain terus berusaha menambah quantity time.

Masa-masa 6 tahun pertama adalah masa-masa dalam menanamkan kesan pada anak. Bagaimana kesan anak terhadap ayah dan ibunya, rekaman kuatnya ada pada 6 tahun pertama. Pada usia 6 bulan, ada sudah memiliki rekaman kuat tentang wajah orang-orang terdekatnya. Rekaman tersebut menjadi frame kedekatan hubungan. Olehkarena itu, sungguh disayangkan jika anak lebih banyak memiliki rekaman ingatan orang lain dibandingkan dengan orangtuanya sendiri. Ingatan tersebut terus berkembang dan anak mulai mengidentifikasi mana orang dekatnya dan mana orang yang asing bagi dirinya. Usia 9 bulan, anak sudah memahami hal tersebut sehingga jika ada orang asing, dia bisa saja menangis karena beranggapan orang asing itu mengancam (menakutkan).


Lagi-lagi waktu-waktu berharga dengan anak itu justru pada awal masa perkembangannya. Waktu yang demikian itu berjalan sangat cepat terutama jika sibuk bekerja, anak beranjak besar dan lingkaran interaksi anak sudah harus meluas, yaitu banyak berinteraksi dengan teman sebaya juga guru mereka di sekolah. Bagaimana anak menghadapi lingkaran interaksi itu ditentukan oleh pengalaman interakasi bersama orang-orang dekatnya. Penelitian menunjukkan bahwa hubungan yang baik antara ayah dan anak menjadi dasar baginya dalam membangun hubungan pada masa perkembangan selanjutnya. Remaja-remaja yang bermasalah ketika dirunut akar penyebabnya karena permasalahan dalam keluarga berupa tidak harmonisnya hubungan ayah dan anak. Sungguh saat berharga untuk anak itu jangan sampai berlalu begitu saja. Saya menyebut jadi orangtua itu haruslah memiliki bekal smart parenting. Itulah tema materi yang saya bawakan untuk kajian parenting di Samben Library, Bantul (24 April 2017).

“Smart” yang diterjemahkan sebagai cerdas. Orang yang smart/cerdas adalah orang yang selalu bisa beradaptasi dengan lingkungan (Colvin, Ahli Psikologi). Orang yang paling smart/cerdas adalah orang yang 1) banyak mengingat kematian dan 2) paling bagus persiapannya menghadapi kematian (Rasulullah SAW). “Parenting” yang biasa dikenal dengan pengasuhan merupakan segala aktifitas (orangtua) yang memiliki tujuan agar anak berkembang secara optimal dan bisa menjalani kehidupan dengan baik (Hoghughi, 2004). Jadi parenting yang smart itu sebagaimana tidak hanya berorientasi dunia tetapi juga akhirat; bukan hanya perkembangan potensi anak tetapi juga keterampilan anak dalam menghadapi kehidupan (life skills) dan akhlaq anak; serta berorientasi pada kebutuhan anak di masa depan. “Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena zamanmu dengan zamannya tidaklah sama”, demikian pesan sahabat Ali bin Abi Thalib.

Sebagai orangtua yang smart tentunya harus memiliki bekal berupa pengetahuan dan keterampilan dalam ilmu pengasuhan dan ilmu agama. Ada banyak pengajaran yang bisa diambil dalam Al Qur’an dan Hadist yang bisa menginspirasi dalam mendidik anak. Untuk menguatkan itu, ada banyak penelitian dalam ilmu psikologi terutama tema pengasuhan yang bisa menjadi ilmu dalam mendidik anak. Pada akhirnya, orangtua dengan smart parenting menyadari bahwa menjadi orangtua adalah terus senantiasa belajar. (Pariman, M.Psi, Psikolog)

Friday, August 5, 2016

Outbound Sekaligus Refreshing di Guci, Tegal

Rutinitas kerja dengan berbagai tumpukan banyak agenda memang membawa dampak kepenatan dalam pikiran. Kebuntuan ide dan penurunan semangat menjadi permasalahan yang biasa muncul secara individual jika tidak diimbangi dengan rehat yang cukup. Namun demikian, adakalanya ketika seseorang memilih rehat sejenak dari pekerjaan justru terasa berat untuk memulai kembali bekerja. Kegiatan yang memiliki nilai edukatif mendukung pekerjaan sekaligus memiliki nuansa refreshing seperti outbound berlokasi di tempat wisata menjadi pilihan yang layak dipertimbangkan.

(Mumpung pesertanya masih pada sarapan, photo dulu ^_^)

Senin-Selasa, 1-2 Agustus 2016 lalu saya dan tim diminta untuk memfasilitasi sesi indoor sekaligus outdoor STIE Muhammadiyah Pekalongan. Bukan hanya motivasi yang diharapkan kembali menyala-nyala dari acara tersebut tetapi juga kinerja yang melejit guna mencapai targetan-targetan. Kegiatan yang menantang sekaligus menyenangkan bagi kami sebagai fasilitator. Menantang dalam artian memacu ide-ide kreatif sehingga acara menarik, ada nilai edukatif sekaligus memuaskan. Menyenangkan saat mengamati setiap perubahan positif tahapan demi tahapan dari setiap peserta. Tentunya semakin menyenangkan ketika sekian waktu kemudian mendapati kabar dampak positif terhadap motivasi dan kinerja dari outbound sekaligus refreshing yang pelaksanaannya di Guci, Bumijawa, Tegal.
Untuk memastikan tercapainya tujuan dari outbound, sudah menjadi kebiasaan kami melakukan assessement dengan bertemu langsung pihak-pihak yang berkepentingan. Utamanya untuk mengetahui keluhan-keluhan yang ada selama ini dan harapan-harapan dari outbound. Berbagai informasi yang didapatkan tersebut kemudian digunakan sebagai dasar membuat materi dan mendesain penyajian materi. Sedikit pengantar kemudian diikuti games atau role play menjadi pilihan yang menarik.

(Siap aksi ^_^)

Games dan role play memiliki banyak kelebihan. Para peserta umumnya sangat antusias ketika mereka tidak hanya duduk, diam menyimak pemaparan materi. Pikiran, emosi, dan energi fisik peserta perlu dialirkan. Dengan demikian, bukan hanya aspek kognitif yang terlibat tetapi afektif juga psikomotorik. Dalam bahasa pembelajaran ada istilah yang disebut experiential learning. Seluruh proses yang dialami oleh peserta bisa diolah menjadi sebuah pembelajaran.
Oya, pilihan tempat semisal Guci juga menjadi aspek yang umumnya jadi daya tarik para peserta. Selain mendapatkan pencerahan dari materi, peserta bisa refreshing. Panorama alam yang indah, udara yang segar, air panas yang memiliki efek teraupetik tersendiri. Ketegangan-ketegangan yang mengganggu bisa teratasi dengan pemilihan tempat yang menarik. Dari semua itu, pencerahan, semangat, dan tentunya kinerja yang meningkat tetaplah menjadi poin penting yang diharapkan dari acara outbound sekaligus refreshing.

Monday, April 27, 2009

Rilis Jadwal Ngisi

Salam, Sukses !!!

Saya sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan kesempatan bagi saya untuk berkontribusi. Kita akan kenang ketika bertemu lagi, 10 atau 20 tahun lagi dalam reuni kesuksesan. Saat dimana mengenang kembali materi-materi training yang dilalui bersama dan mengenang perjuangan meraih cita-cita.



HARI, TANGGAL MATERI LEMBAGA


Sabtu, 14 Juni 2008 Muslim Profesional GAMAIS, FKM, Undip

Jum'at, 11 Juli 2008
Latihan Kepemimpinan Dasar
BEM FPIK, Undip


Ahad, 24 Agustus 2008

Up Standing Presentation

INSANI, Undip


Kamis, 28 Agustus 2008
Team Building BEM Fakultas Psikologi Undip


Kamis, 28 Agustus 2008
Kontemplasi BEM Fakultas Psikologi Undip


Ahad, 14 September 2008
Maiyatullah: Dia Selalu Ada
SMP Alam Ar Ridho (Gebyar Pesantren Ramadhan 1429)


Sabtu, 28 September 2008
ESQ Formen, Kebumen


Ahad, 6 Oktober 2008
Personal Power Alumni Rohis SMU N 1 Sragen


Sabtu, 18 Oktober 2008
Mahasiswa Prestatif:
Konsep AKU
HMIK, Undip (LKMM Pra Dasar)



Sabtu, 19 Oktober 2008
Semangat Membina Rohis FE


Sabtu, 25 Oktober 2008
Komunikasi efektif
Forum Akademis Perikanan dan Ilmu Kelautan FPIK, Undip


Ahad, 26 Oktober 2008

Kontemplasi

Rohis Insel, FMIPA, Undip


Sabtu, 1 November 2008
Motivasi
HM Kimia MIPA


Sabtu, 8 November 2008
Kontemplasi Kesima (Rohis Metematika), FMIPA, Undip


Sabtu, 8 November 2008
Menejemen Organisasi An Nahl (Rohis)


Sabtu, 22 November 2008

Mahasiswa Prestatif:
Konsep AKU
BEM FKM



Sabtu, 22 November 2008

Membangun karakter dan kepemimpinan
BEM MIPA


Ahad, 23 November 2008
ESQ dan Outbound SMK SB Inves dan Aliansi


Jum'at 28 November 2008
Who am I? Al Bahrain, Kelautan Undip


Kamis, 11 Desember 2008
"Islamisasi sains" KSHI, FH, Undip


Jum'at, 19 Desember 2008
Islamisasi Sains Mentoring Bersama


Jum'at, 20 Februari 2009
Motivasi Sukses UAN SMP Ar Ridho


Februari 2009
Motivasi Sukses UAN SMK Muhammadiyah 1 Boyolali


Selasa, 17 Maret 2009
Motivasi Sukses UAN SMK 1 Klego, Boyolali



Ahad, 29 Maret 2009

OMT: Team work

KAMMI STAIN Surakarta


Sabtu, 4 April 2009

Team Work

KSSI, Fakultas Ilmu Budaya


Ahad, 19 April 2009


AMT dan OMT:
Team work

HM Teknik Industri, Undip



Ahad, 26 Apri 2009

Menejemen Waktu

Mahasiswa Muslim Ilmu Kelautan

Ahad, 26 Apri 2009
Strategi Pengelolaan Lembaga
SSC, Fakultas MIPA, Unnes

Kita hadir untuk menjadi pemenang bukan pecundang.
Bangkit dan bergeraklah wahai pemuda Indonesia.
Jadilah pengukir sejarah negeri ini.
by. jadibijak@yahoo.com

Tuesday, March 24, 2009

Generasi Muda Rawan Berbagai Pengaruh Negatif

By Republika Newsroom
Minggu, 22 Maret 2009
Generasi Muda Rawan Berbagai Pengaruh Negatif

SEMARANG--Generasi muda dinilai rawan terhadap berbagai pengaruh negatif, sehingga harus diberi bekal yang cukup untuk menghadapinya, kata Pembina Bea Studi Etos, Pariman pada acara bertajuk "Etos Expo 2009" di gedung Dharma Wanita Semarang, Ahad.

"Kami sangat prihatin terhadap berbagai dampak negatif yang mengintai setiap generasi muda, terutama mereka yang akan memasuki dunia kampus (kuliah, red.)," katanya.

Ia menegaskan bahwa pengaruh narkoba dan pengaruh pemikiran sesat selalu mengintai setiap saat.

Keprihatinan tersebut mendasari pihaknya mengadakan serangkaian acara yang terdiri dari, "Central Java Competitions", talk show "Meneropong Dunia Kampus", dan lomba poster tentang narkotika dan obat berbahaya (narkoba).

Ia mengatakan, "Central Java Competitions" adalah perlombaan mata pelajaran antar SMU yang diikuti oleh para siswa SMU se-Jawa Tengah (Jateng). "Semacam cerdas cermat, namun kami mengemasnya dalam bentuk lain, sebab setiap peserta dituntut menguasai dan mempresentasikan materi yang diperlombakan," katanya.

Materi yang diperlombakan, antara lain matematika, fisika, bahasa Inggris, sejarah, dan teknologi informasi, kata Pariman.

Kemudian, lanjutnya, talk show "Meneropong Dunia Kampus" yang bertujuan mengenalkan dunia kampus kepada para pelajar, agar mereka (para pelajar, red.) tidak terjebak dengan berbagai pengaruh negatif yang mungkin muncul.

"Kami menghadirkan narasumber dari pihak Rektorat Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, pihak Bea Studi Etos, dan kalangan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Undip," katanya.

Ia menjelaskan, mereka (narasumber, red.) diharapkan dapat menjelaskan kepada para peserta bagaimana kiat menjalani perkuliahan dengan baik, menyelesaikan studi tepat waktu, berorganisasi secara benar, dan mendapatkan beasiswa, sehingga dapat terhindar dari berbagai pengaruh negatif.

Acara yang terakhir, kata Pariman, lomba poster tentang narkoba, dari berbagai karya yang telah terkumpul, ternyata menggambarkan bahwa para pelajar sangat antusias dan kreatif dalam menyikapi bahaya narkoba.

"Beberapa poster berisi informasi dampak-dampak negatif narkoba yang disajikan dengan sangat komunikatif, namun sebagian besar berisi ajakan untuk tidak ikut-ikutan mengonsumsi narkoba," jelasnya.

Ketua Panitia "Etos Expo 2009", Perdana Gutomo Mandala Putra menambahkan, acara tersebut diikuti lebih dari 200 pelajar yang berasal dari berbagai daerah di Jateng.

"Dalam acara tersebut, kami juga menawarkan beasiswa di 11 perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia yang ditujukan bagi pelajar tidak mampu, antara lain Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Universitas Hasanuddin (Unhas), dan Undip," tambahnya. ant/pur


http://republika.co.id/berita/39200/
Generasi_Muda_Rawan_Berbagai_Pengaruh_Negatif

"Gatot Kaca" Demo Kritik Pendidikan Mahal

Minggu, 8 Maret 2009

"Gatot Kaca" Demo Kritik Pendidikan Mahal


SEMARANG, MINGGU - Puluhan mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, menggelar aksi mengkritik mahalnya biaya pendidikan, dengan menampilkan tokoh pewayangan Gatot Kaca yang diperankan oleh salah seorang peserta aksi, Minggu (8/3).

Aksi yang dilakukan para mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Bea Studi Etos tersebut digelar di kawasan Simpang Lima yang merupakan pusat keramaian di Kota Semarang. Aksi sengaja digelar di kawasan tersebut, karena kawasan Simpang Lima selalu dipadati ribuan orang yang menikmati liburan di hari minggu, sehingga aksi yang dilakukan akan menyita perhatian.

Pembina Bea Studi Etos, Pariman mengatakan, masyarakat dari kalangan tidak mampu banyak yang batal mendaftar di perguruan tinggi karena mahalnya biaya pendidikan. "Padahal sebenarnya mereka berkeinginan untuk kuliah," katanya.

Selain menampilkan tokoh Gatot Kaca, aksi simpatik lain dilakukan dengan menjual roti donat keliling Simpang Lima, sambil membawa kardus meminta sumbangan pada masyarakat sekitar.

Hasil sumbangan dan keuntungan penjualan roti donat tersebut akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Aksi ini juga bertujuan untuk menjelaskan pada masyarakat bahwa untuk menghadapi mahalnya biaya pendidikan dapat diatasi dengan berusaha mendapatkan beasiswa.

"Jadi, jangan menyerah dengan biaya pendidikan yang mahal, karena banyak beasiswa yang bisa didapatkan," kata mahasiswa Fakultas Psikologi Undip tersebut.

Menurut Pariman, banyak masyarakat miskin tidak tahu ada program-program beasiswa yang diberikan oleh berbagai pihak, salah satunya beasiswa dari Bea Studi Etos.

Agus Sugito, pembina Bea Studi Etos lain, mengatakan, tokoh Gatot Kaca tersebut sengaja dimunculkan karena memiliki nilai filosofi. "Karena saat ini masyarakat lebih menyukai tokoh-tokoh dalam sinetron dan kurang mengenal tokoh pewayangan," ujarnya.


http://regional.kompas.com/read/xml/2009/03/08/19472110/Gatot.Kaca.Jualan.Donat.Untuk.Kuliah