Apakah portofolion diri itu? Apa pula pentingnya sehingga perlu
untuk dibangun? Saya akan mencoba mengupas tentang bagaimana membangun portofolio
diri.
Kemajuan internet seperti sekarang menyediakan cara yang mudah
bagi banyak orang dalam mencari informasi guna menjawab kebutuhan mereka. Bagi para
wanita yang senang masak dan ingin mencoba resep baru bisa membuka internet
melalui telpon genggam untuk mengetahui resep-resep masakan yang diinginkan. Para
pelajar dan mahasiswa dengan beragam tugasnya sudah terbiasa menjadikan
internet sebagai sumber refrensi dan pembelajaran. Para event organizer atau lembaga kemahasiswaan di kampus-kampus yang
terbiasa mengadakan acara seminar dan pelatihan sebelum mengkontak para
pembicaranya, mereka mencari dulu profil para pembicara di internet. Perusahaan-perusahaan
besar tidak sedikit pula yang mengumpulkan informasi tentang kandidat calon
pegawainya dengan mencari informasi tentang portofolio kandidat tersebut
melalui internet. Dari website, blog, media sosial yang dimiliki perusahaan
bisa mengetahui karakter, value, dan pemikiran-pemikiran para kandidat. Bahkan,
urusan jodoh, ada banyak cerita pengalaman awal mula perjumpaan melalui dunia
maya. Mereka saling jatuh cinta sebelum bertemu langsung. Status, twet, karya,
tulisan-tulisan, dan informasi di internet menjadi perantara bagi mereka saling
mengagumi, berlanjut kontak, kemudian komunikasi, dan akhirnya jalinan serius. Itulah
peranan keberadaan portofolio terutama yang ditampilkan melalui dunia maya. Hal
tersebut sekaligus menegaskan peran penting membuat portofolio diri.
Portofolio sendiri pada intinya merupakan informasi tentang diri
seseorang (aktifitas, karya, profil dst). Cobalah buka pencarian semisal “Google”
lalu ketik nama anda. Apakah muncul informasi tentang anda? Berapa banyak? Informasi
bagaimana yang tampil tentang diri anda? Berikut ini hasil pencarian tentang
saya.
Bukan bermaksud ingin menunjukkan diri, lagian masih kalah jauh
dengan nama-nama beken lainnya. Hal terpenting adalah informatif. Pengalaman,
pernah suatu kali ada orang yang ingin mengundang saya mengisi pelatihan di
sekolah tetapi tidak punya kontak saya. Kemudian beliau terpikirkan untuk googling dan bertemulah dengan situ juga
akun sosial media saya. Dari situ kemudian beliau add facebook dan
terbangunlah komunikasi hingga akhirnya saya mengisi acara pelatihan di instansi
beliau.
Bagaimana cara membangun portofolio diri? Cobalah untuk membangun
sebuah blog atau website personal. Dengan memiliki blog atau website personal,
seseorang bisa menuangkan gagasan-gagasannya dan mengenalkan dirinya sendiri
pada publik. Bisa juga dengan menjadi kontributor tulisan di blog. Dengan menjadi
kontributor akan memperbanyak namanya muncul di pencarian google. Cara sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan
meninggalkan komentar pada tulisan-tulisan di blog. Mengunjungi blog,
membacanya, dan memberikan tanggapan atas tulisan serta meninggalkan nama di
sana. Tentunya tidak asal memberi komentar tetapi isinya mesti santun dan
berisi. Itulah cara mudah yang bisa dilakukan untuk membangun portofolio diri
terutama dari pencarian google.
0 komentar:
Post a Comment