Pelaut ulung tidaklah hidup di lautan yang tenang tetapi mereka hidup di lautan dengan badai dan ombak besar.
Masing-masing manusia pastilah pernah mengalami permasalahan dalam kehidupannya. Permasalahan merupakan realitas yang berlainan dari ke-ideal-an harapan dan kemauan. Dengan munculnya realitas tersebut, manusia dituntut untuk beradaptasi dengan merubah realitas hingga sesuai, minimal mendekati harapan dan kemauannya. Ada juga yang beradaptasi dengan menggeser atau merubah harapan dan kemauannya hingga mendekati realitas (masalah) tersebut.
Permasalahan dipandang sebagai lawan bertarung yang harus dikalahkan karena jika tidak dikalahkan, kehidupannya akan senantiasa terancam. Ada orang yang berkutat hanya pada permasalahan hingga di kepalanya yang muncul adalah permasalahan dan permasalahan. Padahal, dirinya yang sekarang merupakan permasalahan itu sendiri. Realitas sebenarnya adalah benda mati yang tidak akan menyebabkan dia sakit tetapi pikirannya yang terlalu negatif menjadikan realitas netral sebagai ancaman.
Sebagian yang lain memandang masalah sebagai tantangan. Mereka menjadikan masalah sebagai mekanisme yang mengharuskan untuk meningkatkan kualitas diri. Semakin banyak dia bisa mengungguli permasalahan yang dihadapi maka semakin siap dia untuk menempati predikat lebih. Justru yang dilakukan adalah menantang diri sendiri dengan banyak melibatkan pada tantangan-tantangan baru untuk mengukur dan meningkatkan kualitas dirinya. Kehidupan orang-orang besar yang terukir dalam sejarah diawali dengan permasalahan besar. Keteguhan dan keberhasilan melampaui masalah dan merubahnya yang menjadikan mereka terpilih dalam prasasti sejarah.
Orang-orang besar memahami bahwa masalah merupakan realitas kehidupan yang dihadapi dengan membusungkan dada. Masalah adalah proses pendewasaan; pendewasaan secara fisik dan mental. Jembatan yang akan menghantarkan pada kesiapan dan kelayakan. Bukankah sebenarnya kita mengejar kelayakan syarat-syarat untuk menjadi orang sukses ketika mimpi kita adalah orang sukses? Ketika sudah layak maka tinggal waktunya saja yang ”diatur.”
Semakin tinggi pohon maka semakin banyak angin yang akan menerpanya. Namun, dengan adanya angin menjadikan akar menghujamkan dirinya semakin dalam dan semakin kokoh hingga menyerap banyak sari makanan, menjadikan batang semakin kuat hingga mampu menopang daun dan buah yang dihasilkan. Pelaut ulung tidaklah hidup di lautan yang tenang tetapi mereka hidup di lautan dengan badai dan ombak besar. Badai dan ombak adalah ”patner” yang melatih mereka dalam mengarungi kehidupan. Memang pada awal perkenalan, mereka merasa agak takut tetapi kemudian dengan seringnya bergaul maka tiada ombak dan badai akan sepi perjalanan mereka.
Demikian pula kehidupan ini, ketika nanti kita memutar kembali piringan perjalanan kehidupan maka akan kita pahami bahwa ternyata masalah (tantangan) menjadikan kisah hidup lebih menarik. Puncak permasalahan merupakan titik klimaks dari perjalan kehidupan yang senantiasa ingin diceritakan. Pada titik itulah kesejatian diri muncul dalam bentuk keberanian dan kepahlawanan. Setiap diri pada dasarnya adalah pahlawan (pasti punya kelebihan, sisi menonjol yang tidak dimiliki orang lain).
Konsultasi, Motivasi, dan Training:
jadibijak@yahoo.com
jadibijak@yahoo.com
0 komentar:
Post a Comment