"Mengapa aku tidak melihat hud-hud,
apakah dia termasuk yang tidak hadir?” tanya Sulaiman setelah memeriksa barisan
tentaranya yang terdiri dari bangsa manusia, hewan, dan jin.
“Sungguh aku benar-benar akan
mengazabnya dengan azab yang keras atau benar-benar menyembelihnya kecuali jika
benar-benar dia datang kepadaku dengan alasan yang terang”, lanjut Sulaiman
seraya mengancam akan memberikan hukuman.
Sulaiman dikenal sebagai seorang raja
yang memiliki ilmu yang tinggi, bijaksana, dan diberikan kelebihan-kelebihan
oleh Allah SWT. Beliau bisa mengendalikan angin, memerintah jin, dan memahami
bahasa binatang.
Sebagai raja yang bijaksana, beliau tidak begitu
saja memberi hukuman. Beliau memberi kesempatan pada burung hud-hud untuk menyampaikan
alasan keterlambatannya datang. Beliau dengarkan dengan seksama setiap
keterangan yang diberikan hud-hud. Beliau baru mengambil keputusan jika
benar-benar sudah yakin akan validitas informasi yang diberikan.
Hud-hud yang tiba menghadap kemudian menjelaskan
bahwa dirinya menjumpai seorang wanita yang memerintah kerajaan
dan memiliki singgasana yang besar. Wanita tersebut dengan seluruh rakyatnya
menyembah matahari, bukan menyembah Allah SWT. (Lihat QS An Naml: 23-26)
Apakah Sulaiman dengan begitu saja mempercayai
keterangan Hud-hud?
"Akan kami lihat, apa kamu benar,
ataukah kamu termasuk orang-orang yang berdusta”, jawab Sulaiman.
Setelah itu, beliau memerintahkan
Hud-hud untuk pergi dengan membawa surat yang ditulisnya. Surat tersebut
haruslah sampai pada ratu yang memerintah kerajaan yang dimaksud. Hud-hud juga
diminta untuk merekam seluruh reaksi atas surat yang diberikan pada ratu itu.
Sampai di sini, kita belajar hal penting
terkait pemeriksaan informasi. Ada banyak berita yang melintas di facebook,
twitter, grup WA, situs online dst. Ada pula berita dari TV, radio, Koran dst.
Ingatlah bahwa berita belum tentu informasi, data belum tentu informasi.
Informasi merupakan hal penting untuk membuat keputusan. Berita dan data yang
tidak relevan dan valid untuk membuat keputusan hanya memenuhi folder. Dengan
beragam media, tentunya perlu kecermatan untuk memilih informasi.
Dari Sulaiman kita belajar untuk pandai
menyaring setiap berita yang masuk. Periksalah baik-baik setiap berita dan
data, pilah mana yang benar-benar penting dan valid. Lakukan juga cross ceck sehingga
bisa dipastikan keputusan yang kita ambil tepat dan berbuah kebijaksanaan.
“Hai orang-orang yang beriman, jika
datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti
agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui
keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”, QS Al Hujuraat: 6.
اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا، وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ
،وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً، وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ
وَلَا تَجْعَلْهُ مُلْتَبِساً عَلَيْنَا فَنَضِلَّ، وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Ya ALLAH, perlihatkanlah
kepada kami yang benar itu benar, dan kurniakanlah kami untuk dapat
mengikutinya. Dan perlihatkanlah kepada kami yang salah itu salah, dan
kurniakanlah kami untuk dapat menghindarinya. Janganlah ENGKAU
menjadikannya samar di hadapan kami sehingga kami tersesat. Dan
jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa.” Aamiin.